Oleh: Zaeni Boli

Memasuki tahun 2025, banyak kelompok atau organisasi membuka peluang residensi kesenian, baik di Indonesia maupun luar negeri. Ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi seniman di Indonesia untuk mengasah dan menempa diri agar layak bersaing di kancah internasional.

Peluang-peluang ini dapat diraih oleh para seniman asal Indonesia, asalkan mereka memiliki rekam jejak yang jelas pada portofolio perjalanan keseniannya. Biasanya, salah satu syarat utama untuk ikut serta adalah rekam jejak seniman yang tercermin dalam portofolio karya mereka.

Hal ini terlihat mudah, tetapi sebenarnya cukup sulit. Untuk mendaftar pada komunitas yang membuka peluang residensi, seorang seniman harus mampu menjelaskan atau mempresentasikan gagasan karya yang akan dibuat di masa depan.

Salah satu kelompok yang membuka peluang tahun ini adalah Yayasan Kelola dalam bentuk bantuan keproduksian, serta akun Instagram BPAF Foundation yang membuka residensi di Bandung. Selain itu, masih banyak lagi peluang yang ditawarkan oleh berbagai organisasi.

Untuk maju, seorang seniman mesti berani menantang batas kemampuan dirinya agar bisa bersaing dan berkarya lebih baik lagi. Kesenian sesungguhnya tidak boleh terus-menerus diposisikan sebagai “second job” atau pekerjaan sampingan. Kesenian adalah kerja kebudayaan, dan negara membutuhkan hal tersebut agar kebudayaan Indonesia bisa lebih dihargai dan memiliki marwah di dunia internasional.

Terakhir, untuk mendapatkan informasi-informasi menarik tentang peluang ini, kita bisa berselancar di Instagram dengan kata kunci open call. Di sana, kita bisa menemukan banyak peluang residensi ataupun dana hibah untuk kegiatan seni. Selamat mencoba!

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5