Jangan Durhaka Kepada Ibu

Pernah ingat kisah Malinkundang? Si anjak dari keluaga miskin pergi merantau. Setelah kaya tidak mau mengakui ibunya. Akhirnya dia dikutuk jadi batu. Begitulah jika kita durhaka kepada orang tua, terutama ibu. Ya, kisah Malin Kundang adalah salah satu cerita rakyat yang sangat populer di Indonesia dan sarat akan pesan moral. Kisah ini mengajarkan pentingnya berbakti dan menghormati orang tua, terutama ibu yang telah mengorbankan begitu banyak demi anaknya.

Dalam cerita itu, Malin Kundang melupakan asal-usulnya setelah meraih kesuksesan. Ketidakmauannya mengakui ibunya bukan hanya menunjukkan durhaka, tetapi juga kehilangan nilai-nilai luhur sebagai manusia. Hukuman yang diterima Malin Kundang menjadi simbol akibat dari perilaku buruk terhadap orang tua, terutama terhadap kasih sayang seorang ibu.

Pesan moral yang bisa diambil dari cerita ini adalah:

Jangan Lupa Daratan: Kesuksesan tidak seharusnya membuat kita melupakan orang-orang yang berjasa dalam hidup kita.
Hormati Orang Tua: Ridha orang tua, terutama ibu, sering kali dikaitkan dengan keberkahan hidup.
Karma dalam Hidup: Setiap perbuatan baik atau buruk akan mendatangkan balasan, cepat atau lambat.

Dalam Al-Qur’an, perintah untuk berbakti kepada orang tua terdapat dalam Surat Al-Isra ayat 23 yang berbunyi: “Dan Tuhanmu telah menetapkan dan memerintahkan agar kamu wahai sekalian manusia jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.”

Dan Surat Luqman ayat 14 yang artinya: Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah seiring makin besarnya kandungan dan saat melahirkan, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.