
Saya ingat sewaktu kecil, rumah di Komplek Yumaga Alun-alun kota Serang, bersama Emak dan Bapak nongkrong di teras rumah menunggu bunga wijaya kusuma mekar. Ya, Allah. Harumnya itu semerbak.
Menurut detik.com, biasa dikenal dengan nama bunga dewa, wijaya kusuma dipercaya dapat membawa keberuntungan. Mitos ini begitu terkenal di kalangan masyarakat, utamanya penduduk Yogyakarta dan Surakarta.


Dirujuk dari laman National Parks, bunga wijaya kusuma memiliki nama latin Epiphyllum oxypetalum. Selain nama versi Indonesia, bunga ini dikenal juga dengan sejumlah sebutan lain seperti lady of the night, queen of the night, dan dutchman’s pipe cactus.
Uniknya, bunga putih bak mahkota milik Epiphyllum oxypetalum ini hanya mekar pada malam hari saja. Bunga ini akan mekar mulai pukul 8-10 malam, kemudian mencapai puncaknya pada pukul 12-3 dini hari. Setelah itu ia akan menutup sebelum fajar tiba.

Lebih lanjut, bunga asli Meksiko dan Brazil ini memiliki batang yang memiliki kesamaan fungsi seperti daun. Sementara itu bunganya memiliki kelopak putih, berbentuk bintang dengan panjang 28 cm dan lebar 13 cm.
Hingga kini, saya masih menanam bunga wijaya kusuma dan merawatnya. Setiap berbunga, aku membaca alfatehah untuk Emak dan Bapak. Semoga mereka hadir bersama saya, menikmati aroma harum bunga sedap malam.
Gol A Gong


