
Oleh Muhzen Den
Berdasarkan KBBI, menulis adalah membuat huruf dengan pena, melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan atau menggambarkan. Menulis sama halnya dengan menulis surat. Saat seseorang menulis surat, secara tidak langsung mereka menuangkan gagasan, opini, dan idenya dalam sebuah kalimat.
Aktivitas menulis juga merupakan kerja kreatif dan menyembuhkan. Kenapa kreatif dan menyembuhkan?
Pada satu sisi, ketika kita menulis, baik itu dalam bentuk tulisan cerita, artikel, esai, puisi, novel, dan tulisan jenis lain, seolah-olah kita sedang merestrukturisasi hati dan pikiran. Pada satu sisi lainnya, menulis juga baik untuk kesehatan psikologis kita yang sedang mengalami trauma atau masa menyembuhkan mental.
Bagi penulis pemula, menulis setiap hari atau setiap waktu luang adalah sesuatu yang baik untuk melatih cara berpikir cepat dan mampu mengelola ide. Dengan menulis produktif setiap hari, penulis pemula akan melahirkan karya-karya yang siap dibaca oleh pembaca.
Namun, selain itu, menulis juga dapat memperbaiki pola pikir dan mental kita. Menulis ekspresi merupakan bagian dari kita memahami pikiran dan emosi kita. Menulis ekspresi juga bagian dari terapi dari luka batin, trauma, stres/depresi, dan kesehatan mental lainnya.
Berdasarkan sebuah studi oleh peneliti Emily Round, Mark Wetherell, Vicki Elsey, dan Michael A Smith yang dirilis 2020, kursus “penulisan ekspresif positif,” yang berarti menulis secara khusus tentang pengalaman yang sangat positif selama tiga hari berturut-turut, tidak hanya mengurangi “kecemasan keadaan” segera setelah menulis. Hal itu meningkatkan kesejahteraan terkait pekerjaan dan kepuasan kerja empat minggu kemudian.
Nah, sudah paham belum bahwa menulis selain dapat menghasilkan karya yang produktif, juga dapat membantu kita kesehatan mental dan lainnya.
Bukan hanya itu, semakin kita menulis, maka semakin banyak rasa puas terhadap diri. Selain itu, menulis juga menghasilkan cuan, jika tulisan kita diterbitkan atau dimuat dalam bentuk buku maupun media massa.
Makanya, mulai saat ini kita biasakan untuk tetap menulis. Dengan menulis, kita seolah sedang memperbaiki mental dan pikiran kita dari rasa stres, cemas, malu, depresi, dan lainnya. Yuk, menulis!
(Dari berbagai sumber).