
Puisi Gol A Gong
YASINAN DI KOTA BARU
Di kota baru kuraba wajahku sendiri
robek tak berlubang di tikungan kota
Mc Donnald mentertawakanku
dengan kalender palsu
telur busuk di tubuhku
wanita tua memunguti lelehan
beriringan suara orang yasinan
menggorengnya di Jumat malam
wajan berlubang tanpa api
kayu bakar tak ada lagi
sudah dijadikan kursi
aku pergi ke pemakaman
menggali gelap sendiri
*) Serang, 15/4/2014
*) Yasinan tradisi kematian
Puisi “Yasinan di Kota Baru” menyampaikan kritik terhadap modernisasi yang menggerus nilai-nilai tradisi dan identitas manusia. Kota baru yang penuh kapitalisme dan kepalsuan membuat seseorang merasa asing dengan dirinya sendiri. Di satu sisi, tradisi masih ada, tetapi mulai kehilangan esensinya. Akhirnya, sang penyair memilih “menggali gelap sendiri”, yang bisa diartikan sebagai pencarian makna hidup di tengah dunia yang semakin berubah.
Tim GoKreaf/AI
