
Oleh Zaeni Boli
Sangat sulit menemukan suara ayam berkokok di pagi hari jika kita tinggal di kota besar, di perumahan padat penduduk. Kemungkinan besar, memelihara ayam menjadi persoalan yang bisa memicu keributan antar tetangga—salah satunya karena ayam yang berkeliaran tak bisa diatur, apalagi soal buang kotoran. Terlihat sepele, namun begitulah kehidupan di kota: kita tak lagi menemukan kenyamanan dan keindahan pagi. Semua larut dalam rutinitas yang menyiksa, terkadang menyebalkan, dan membelenggu.
Beruntunglah kami yang masih tinggal di daerah yang tak seramai kota dan masih boleh memelihara ayam. Pagi hari kami bisa menikmati suara ayam berkokok—suara yang khas dan mengingatkan kita pada suasana masa kecil yang asyik dan indah.
Suara ayam adalah sebuah bentuk harmoni dengan alam. Di tempat-tempat yang masih asri seperti Larantuka, suara-suara hewan berpadu mesra dengan kehidupan dan keselarasan pagi: ada suara burung, suara anjing, suara kucing, dan hewan lain.
Menikmati pagi di tempat seperti ini adalah kenikmatan hidup yang perlu disyukuri—dirayakan dengan segelas teh hangat buatan istri.

