
SERANG – Alih-alih mereda, perang rudal jarak jauh antara Israel kontra Iran justru makin meningkat. Ketegangan di kawasan Timur Tengah otomatis meninggi drastis menyusul ikut campur Amerika Serikat yang membantu Israel. Tidak tanggung-tanggung, AS mengeskalasi kekhawatiran terjadinya Perang Dunia III dengan meluncurkan rudal ke 3 lokasi di Iran yang ditengarai merupakan fasilitas nuklir.
Ketegangan makin memuncak lantaran Iran balas mengirim rudal ke pangakalan militer AS di Qatar. Iran bahkan telah terang-terangan meminta bantuan kompatriotnya; Rusia.
Dari kabar termutakhir, Iran kini siap senutup Selat Hormuz—jalur vital perdagangan minyak—yang bakal menyulut krisis ekonomi dunia.
Menyikapi fenomena tersebut anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini menegaskan bahwa seluruh dunia, termasuk Indonesia, sudah harus bersiap diri terhadap kemungkinan terjadinya PD III.
Kini perang yang bakal diwarnai perang nuklir tersebut tinggal menunggu sikap dan langkah yang akan diambil negara-negara sekutu Iran seperti Rusia dan sebaliknya sekutu Israel dan AS seperti Perancis dan Inggris.
“Khusus untuk Indonesia, kita tetap harus berpegang teguh pada sikap netral yang dipegang selama ini. Jadi tetap harus nonblok,” ujar Jajuli saat ditemui di tengah melakukan reses di Kota Serang, Minggu (22/6/2025).

Meski bersikap nonblok, Indonesia menurut Jajuli tetap harus mendorong terjadinya perdamaian di Timur Tengah.
“Dalam hal ini acuannya tetap bahwa Indonesia mendukung kemerdekaan penuh Palestina. Ingat, selain selama ini menduduki Palestina dengan semena-mena, yang memulai perang ini pun adalah Israel dengan terlebih dahulu menyerang Iran,” tegasnya.
Jika kekhawatiran PD III betul-betul terjadi, Indonesia diyakini Ketua Fraksi PKS ini bakal terdampak, langsung maupun tidak langsung.
“Terutama dari sisi ekonomi yang pasti akan menyebabkan krisis. Belum lagi dampak perang nuklir yang tidak seorang pun bisa memprediksi seberapa buruknya.”
Untuk itu Jajuli tetap berharap perang segera bisa dihentikan dan perdamaian bisa ditegakkan. “Kuncinya tetap pada Israel yang harus merelakan bangsa Palestina merdeka,” pungkasnya.
Jajuli Juawani, saat ditemui di Kota Serang, (Minggu 22/6/2025)
