Ada Keponakan di Rumahku

Tias Tatanka – Pendiri Rumah Dunia

Beberapa hari ini dan mungkin beberapa bulan mendatang, ada keponakan perempuan kami yang menginap di rumah. Hubby tentu saja akan lebih tenang meninggalkan aku saat traveling. Meski masih ada di sulung yang tinggal bersama kami seusai selesai strata satunya, tapi dia sibuk bekerja dan memburu beasiswa lagi. Jadi kami mengondisikan agar siap setiap saat anak-anak melesat menggapai masa depan masing-masing.

Kurangi Gula Saat Makan Malam

Tampilan menu makan malam hubby kali ini adalah begini, seperti di foto. Nasinya agak dingin, supaya kenaikan gula darah dihindari. Dicetak bulat, tengahnya kulubangi. Buat tempat sayur dan lauk siang, yang kumasak lagi. Lauk tambahannya telur corned sapi.Hi-hi-hi.

Di Meja Makan: Nasi Dadar Bunga Telang

Di halaman belakang banyak ruang kosong. Aku menanam bunga telang. Nah, kemarin malam, saya membuat Nasi Dadar Bunga Telang.

Berhubung nasi tinggal sedikit dan lauk hanya sup ayam yang juga nggak banyak, aku cari cara biar yang sedikit itu bisa jadi tampak banyak, dan menjadikan makan malam yang nikmat.

Di Meja Makan: Rebo Wekasan dan Bingkisan Bacang

Tias Tatanka – Pendiri Rumah Dunia

Beberapa hari lalu teteh asisten yang bantu-bantu di rumah datang membawa bacang. Aku ingat hubby aku senang sekali dengan jenis makanan ini. Teksturnya juga lebih ramah buat lambungnya daripada setelah mengkonsumsi nasi, apalagi nasi uduk. 🤭

Aku tanya ke si teteh ada acara apa kok pagi-pagi bawa bacang. Ia menjelaskan dengan bahasa isyarat dan aku menangkap sedikit. Bagi yang pernah membaca postinganku open donation bagi seseorang yang hendak operasi salah satu telinga, teteh inilah orangnya.

Operasinya ditanggung BPJS, tapi ongkos bolak-balik dibantu para donatur. Terima kasih ya 🙏 Sekarang ia dapat mendengar meskipun masih samar.

Es Buah di Saat Hari Panas

Es buah ala-ala. Isinya cuma mangga. Manisnya dari aren yang dibuat gula. Rasa dingin dari bunga telang diseduh dan dibekukan warnanya.

Es buah ini saya persembahkan untuk hubby yang sedang beres-beres ruang kerjanya di Museum Literasi Gol A Gong. Hari yang panas kemari. Sudah lebih 2 bulan tidak hujan.

Eksperimen Telur Dadar Dimasak di Wajan Waffle

Telur dadar dimasak di wajan waffle. Saat masih panas ya mengembang indah nyaris sempurna syakalaka. Setelah diangkat jadi kempis kayak harapan yang lupa diikat. 🤭 Astaghfirullah.

Udah gitu, aku lupa kan ada sisi wajan penutupnya, eh kasih adonan telurnya kebanyakan. Ketika ditutup ya terdesak keluar wajan. 😭

Kuhanya mampu menatap adonan telur kocok yang terbuang ke sisi kompor. Rugi sebutir telur karena kebodohan. Sebutir juga berharga, karena susah-susah si ayam bertelurnya. 😂

Begitulah pagiku tempo hari. Untung hubby suka aja memakan hasil eksperimen masak yang dilakukan bininya. Ini habis semua sama hubby karena aku malas makan, telanjur kzl sama diri sendiri.

Ada saran harus kutambah apa adonannya biar mengembang tanpa harus mengempis?

Tias Tatanka

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)