Melihat Literasi Bekerja di Tengah Hujan Permen dan Buku

Oleh: Natasha Harris

Sabtu (10/5) menjadi hari yang menyenangkan bagi 50 anak usia Sekolah Dasar. Hari itu mereka mendapati hujan buku lewat pembagian novel Negeri Permen dari Bank Indonesia Provinsi Banten.

Bukan hanya diberi hadiah buku, anak-anak itu diajak membaca bersama perwakilan dari Bank Indonesia Provinsi Banten. Acara ini merupakan kerja sama antara Bank Indonesia Provinsi Banten dengan Rumah Dunia, sebagai bagian dari rangkaian acara Road to World Book Day 2025 Bank Indonesia.

Kiki Sarah Amelia selaku Analis Bank Indonesia Provinsi Banten dalam sambutannya mengatakan “InsyaAllah kalau memang ada rezekinya, BI akan terus bekerjasama dengan Rumah Dunia,” katanya.

Hal ini disambut baik oleh Miftah Rahmet, relawan Rumah Dunia yang memberi sambutan mewakili Rudi Rustiadi (Presiden Rumah Dunia) yang sedang menghadiri acara di luar kota. Miftah menyampaikan ucapan terima kasih atas perhatian Bank Indonesia Provinsi Banten di bidang literasi melalui kerja sama ini.

Sebagai pemateri dalam acara ini adalah Gol A Gong (Duta Baca Indonesia) yang menampilkan dirinya sebagai Paman Gong lengkap dengan celemek ajaibnya. Gol A Gong mengajak anak-anak mencintai dan membaca buku.

“Paman Gong juga suka baca buku sewaktu kecil,” katanya sambil mengajak beberapa anak untuk maju ke depan dan duduk di sampingnya.

Gol A Gong juga mewawancarai mereka mengenai kesukaan menabung dan membaca buku. Beberapa anak mengatakan mereka menabung 2000 atau 3000 rupiah.

Selain Gol A Gong pemateri lain adalah Tias Tatanka yang merupakan penulis novel Negeri Permen. Sebelum membacakan beberapa paragraf dari novelnya, Tias menjelaskan kepada seluruh peserta baik anak-anak maupun ibu-ibu yang mengantar mengenai keberadaan Bank Indonesia provinsi Banten. Tias juga berterima kasih kepada Bank Indonesia karena sudah menyediakan souvenir untuk para peserta.

Selain anak-anak Sekolah Dasar, acara ini juga dihadiri oleh 30 anak usia TK dan usia dini. Acara bertambah meriah dengan adanya hujan permen dan souvenir bergambar sampul novel Negeri Permen.

Tidak hanya anak-anak, ibu-ibu yang mengantar pun mendapat kesempatan untuk mendapatkan souvenir dari Bank Indonesia Provinsi Banten. Ibu-ibu diminta membaca bagian dialog dari novel Negeri Permen dengan ekspresif. Menurut Tias Tatanka demikianlah literasi sesungguhnya bekerja.

“Kita melihat bagaimana kerja keras yang harus dilakukan untuk mendekatkan anak pada buku, dan pendekatan pada orang tuanya khususnya ibu sebagai guru pertama bagi anak,” kata Tias.

“Kita melihat sendiri bahwa anak-anak masih perlu bimbingan dalam membaca buku. Sangat penting untuk memahami bacaan dan menerapkan kebaikan dari bacaan itu. Hal lainnya adalah perlunya buku hadir dalam setiap rumah, dengan begitu setiap saat anak menjadikan buku sebagai sumber pengetahuan dan hiburan,” papar penulis literasi ini.

“Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Perlu kerjasama antara komunitas atau lembaga dengan institusi negara,” tambahnya.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.instagram.com/golagongkreatif?igsh=MXVlZDR5ODlwd3NsdQ==