Di rumah ngecek undangan. “Iya, hari Minggu, Pah. Sekarang Rabu, kok udah dipasang tendanya,” Tias menunjukkan kartu undangan. Aduh. Ya, sudah. Makan siang di rumah. Masak dulu, ya.
Di Meja Makan
Berbagi Rasa
Minta Maaf di Meja Makan
Sebelum makan, aku akan membuka percakapan dengan, “Apakah Papah punya salah kepada Mamah dan kalian?” Kemudian aku membolehkan mereka bercerita jika aku punya salah dengan menggunakan 5W plus 1H (when, where, what, why, who, dan how). Aku sedang melatih keempat anak untuk memiliki argumen jika sedang mengemukakan pendapatnya.
Lauk Pauk Perdebatan di Meja Makan
Suami mengatakan lebih suka menggunakan momen makan bersama untuk membahas banyak hal. Sedangkan saya lebih suka momen makan bersama digunakan sebagai ajang bertemu dan saling tahu kabar. Dari dua hal itu akhirnya saya menerapkan jalan tengah. Suami masih bisa membicarakan hal-hal penting yang mungkin memunculkan konflik, tapi setelah makan selesai. Jadi momen yang cocok untuk menasehati anak, menegur kesalahan dan memeluk mereka adalah saat kami semua selesai makan.
Menyiapkan Anak Memilih
Sampai ketika ia harus memutuskan pilihan sekolahnya, anak punya kriteria sendiri. Salah satu yang berusaha kami lakukan adalah berdialog dan berkomunikasi. Termasuk saat anak memutuskan sendiri, ia telah melewati diskusi bersama kami, orang tuanya.
Etika Diskusi Anak dan Orang Tua di Meja Makan
Si anak juga dapat menunjukkan etika hormat dan taat kepada orang tua dengan: Membantu meringankan pekerjaan orang tua, Berdoa dan belajar dengan rajin, Membantu membersihkan rumah, Menjaga etika sopan santun dalam ucapan dan perbuatan. Orang tua dapat mendorong anak untuk berbagi perasaan mereka dan mendiskusikan situasi yang mereka hadapi.
Satu yang Terbaik
Udin tahu bahwa dirinya tidak sedang hidup lambat—ia justru sedang membangun fondasi kuat. Ia tak haus validasi, tak gila perhatian. Ia menikmati kesunyian yang produktif. Ia bukan anti kemajuan, tapi ia memilih dengan bijak apa yang benar-benar ia butuhkan. Buat Udin, YONO bukan sekadar gaya hidup, tapi sikap hidup. Bahwa cukup itu bukan berarti kekurangan, tapi tahu kapan harus berhenti mengejar dan mulai menikmati.
Mabuk Cahaya, Lupa Arah
Pagi itu Roni bangun karena suara berita dari TV ruang tengah. Wajah ayahnya terpampang di layar, dikelilingi petugas KPK berseragam cokelat. “Pejabat DPR ditangkap dalam kasus mafia tanah dan pemalsuan sertifikat. Puluhan miliar rupiah disita.”
Langkah Kecil Menuju Atas
Malam itu, di kamar kos yang sunyi, Hamdani membuka chat dari ayahnya. Ada foto: tangan kapalan, kotor lumpur, sedang memegang segenggam padi. Tiba-tiba, iPhone di tangannya terasa berat. Berat oleh beban yang tak tampak.