Indonesia pada 2030 memiliki SDM produkif 15 – 65 tahun. Sangat melimpah ruah. •Anak muda (16 – 30) 64,50 juta jiwa (23,86%), pengangguran 9,77 juta jiwa (BPS:2020) Mampukah SDM Indonesia bersaing? Bagaimana sikap kita sebagai gen Baby Boomers dan gen Millenial yang melahirkan anak-anak di era bonus demografi 2030?
Beberapa hari ini dan mungkin beberapa bulan mendatang, ada keponakan perempuan kami yang menginap di rumah. Hubby tentu saja akan lebih tenang meninggalkan aku saat traveling. Meski masih ada di sulung yang tinggal bersama kami seusai selesai strata satunya, tapi dia sibuk bekerja dan memburu beasiswa lagi. Jadi kami mengondisikan agar siap setiap saat anak-anak melesat menggapai masa depan masing-masing.
Jika hatimu dipenuhi iri-dengki kepada seseorang yang lebih sukses darimu, pegilah ke pantai. Berteriaklah sepuasnya; salurkan kemarahanmu pada debur ombak dan laut yang penuh misteri. Kamu pasti akan menemukan jawaban, bahwa sifat iri-dengki itu sia-sia.
Atau ke gunung. Merenunglah bersama keheningan puncak gunung. Ikutilah suara angin dengan hatimu. Tataplah langit yang penuh bintang di malam hari. Berdialoglah dengan nyanyian malam. Kamu akan mendapatkan jawaban, bahwa temanmu yang sukses itu tempatmu belajar.
Subhanallah. Semua memang Allah yang berkehendak. Buku ini selesai kami buat, itu atas kehendak Allah. Lalu ketika tiba pada pemilihan judul, kami sempat pusing. Dan tanpa diduga, kami bertemu dengan Mohammad Faudzil Adhim, yang sangat piawai dalam membuat judul-judul buku, seperti Kupinang Engkau dengan Hamdallah, Mencapai Pernikahan Barokah, dan Kado Pernikahan untuk Istriku.
Kami meyakini, pertemuan pada Juli 2005 itu atas kuasa Allah semata. Semua sudah direncanakan-Nya. Dalam proses pembuatan buku ini, beberapa buku karya Cak Adhim (begitu kami memanggil) jadi rujukan. Dalam hati kami berkata, alangkah indahnya jika bisa bertemu dengan penulis hebat ini. Ternyata do’a kami dikabulkan Allah.
Pernahkah suatu waktu, anak terkecil kita yang berumur 2 atau 3 tahun berlari meninggalkan kita hanya untuk berdiri di depan televisi? Saya pernah. Sering malah.
Sekitar 2008, aat saya memberi menu dongeng sebelum tidur kepada anak saya yang ketiga – saat itu masih berumur 3 tahun dan keempat erumur 2 tahun, tiba-tiba mereka berlari ke depan televisi yang dinyalakan kedua kakak mereka – yang sulung berumur 8 tahun, dan kedua 7 tahun.