Oleh Jauza Imani
Hari Minggu di tahun 2015, saya diantar suami ke Rumah Dunia. Ia tahu saya merindukan habitat yang lama saya tinggalkan. Setelah resign dari kantor, saya punya banyak waktu untuk kembali ke dunia yang pernah hilang, seni dan literasi.
Sungguh, saya tidak terlalu mengenal Gol A Gong. Saat remaja saya lebih suka Lupus yang manis, dibanding Roy yang tengil dan suka bolos. Suami saya, tentu saja pengagum Roy. Walaupun satu dua kali membaca Balada si Roy di majalah HAI, tetapi ingatan saya tentang penulisnya tidak terlalu melekat.
Please follow and like us: