Ruang keja adalah surga buatku. Aku selalu merindukannya jika sedang melakukan perjalanan ke pelosok nusantara sebagai Duta Baca Indonesia. Aku selalu ingin cepat pulang dan duduk di depan komputer; aku membaca, menulis, dan mendengarkan lagu-lagu rock n roll. Apalagi ketika mendengarkan lagu “Jump” dari Van Hallen. Hidupku jadi semakin bersemangat.
Catatan Duta Baca Indonesia 2021-2025
Suka-duka kampnye baca-tulis
Duta Baca Indonesia Masuk Desa 2025
Desember Tahun 2025 adalah tahun terahir saya sebagai Duta Baca Indonesia. Saya akan maksimalkan kunjungan ke desa-desa dengan program Duta Baca Indonesia Masuk Desa.
Masih Baca Koran
Kita boleh asik dengan era digital, membaca yang serba online. Tapi jangan tinggalkan tradisi cetak dan kertas. Jika kamu sedang melintas di perempatan jalan atau di keramaian seperti pasar, stasiun, terminal bus dan ada penjual kora, sedekahlah. Beli satu atau dua koran, ya. Itu akan snagat membantu untuk menjaga para pejuang literasi cetak di negeri ini.
Program Kerja Duta Baca Indonesia 2021-2025
Silakan membuat konsep program dan ajukan ke Perpusnas RI. Siapa tahu disetujui, terutama untuk tahun 2025 ini. Ada banyak hal yang harus kita kerjakan bersama-sama, yaitu bagaimana meningkatkan indeks literasi masyarakat di pedesaan. Kita harus membuat program yang melibatkan masyarakat di pedesaan.
Kolaborasi dengan Duta Baca Daerah
Kendala yang dihadapi setiap saya ke daerah, belum optimalnya kolaborasi dengan Duta Baca Daerah. Sehingga program dan informasi dari Duta Baca Indonesia tidak secara masif bisa sebarkan kepada masyarakat melalui Duta Baca Daerah. Belum semua Dinas Perpustakaan Provinsi dan Daerah memiliki Duta Baca Daerah.
Gedung Perpustakaan Bersolek
Di era Muhammad Syarif Bndo, perpustakaan direvitalisasi fungsinya tidak sebagai pusat referensi saja. Sekarang bertranformasi menjadi perpustakaan berbasis inklusi sosial.