Kenapa saya menulis buku Aku dan Duta Baca? Saya prihatn iklim menulis di para pegiat literasi dan Duta Baca Daerah tidak maksimal. Sepanjang 2021 hingga 2024, saya menemukan banyak gagasan tentang bagaimana Duta Baca Indonsia dan Daerah di masa depan. Gagasan-gagasan itu muncul dari para pegiat lierasi dan beberapa Duta Baca Daerah.
Perpusnas Press
Aku dan Duta Baca 27: Diluncurkan di Perpunas Writers IV Jepara
Tugas Duta Baca dalam mengampanyekan, mengedukasi dan mengajak masyarakat luas agar terlibat aktif dalam aktivitas membaca tidaklah mudah. Citra diri Gol A Gong sebagai sosok penulis dan pecinta buku dapat menjadi perekat gerakan bersama Duta Baca di berbagai daerah.
Aku dan Duta Baca 25: Buku untuk Warisan Literasi Masa Depan
Setelah buku AdDB diluncurkan dan dibedah di Perpusnas Writers Festival IV Jepara, ada 4 kota yang sedang menyiapkan bedah bukunya; Mataram, Toboali, Sorong, dan Jombang. Ya, sangat menarik jika didiskusikan di Dinas Perpustakaan Daerah.
Agenda: Peluncuran Buku Aku dan Duta Baca di Perpusnas Writers Festival
Ini buku ketiga yang saya inisiasi sebagai Duta Baca Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke menuangkan gagasannya tentang bagaimana seharusnya Duta Baca Daerah dan Indonesia berkiprah.
Aku dan Duta Baca 23: Dibedah di Jepara
Sekitar 40 pegiat literasi, dari Sabang hingga mereka menuangkan gagasannya tentang bagaimana seharusnya Duta Baca Daerah dan Indonesia berkiprah di masa depan.
Aku dan Duta Baca 20: Buku Ini Warisan untuk Literasi Masa Depan
Buku Aku dan Duta Baca yang diterbitkan Perpusnas Press akan diluncurkan dan dibedah di Perpusnas Writers Festival, 17-19 Oktober 2024.