Indonesia heboh lagi setelah pagar laut dari bambu di utara Tangerang. Kali ini heboh lagu! Grup musik punk asal Purbalingga, Sukatani tengah menjadi sorotan setelah lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar” dalam album Gelap Gempita viral dan menuai kontroversi. Lagu yang dirilis beberapa waktu lalu ini menjadi perbincangan hangat karena liriknya dianggap menyindir institusi kepolisian, terutama terkait dengan praktik pungutan liar dalam pelayanan publik.

Kontroversi Sukatani ini kemudian memunculkan fenomena yang dikenal sebagai Streisand Effect, di mana upaya untuk membatasi atau menyensor sesuatu justru membuatnya semakin dikenal luas. Istilah Istilah Efek Streisand berasal dari upaya aktris Barbara Streisand yang gagal untuk menghapus foto rumah mewahnya di tepi pantai dan konsekuensi yang tidak diinginkan dari upaya tersebut .

Lagu “Bayar Bayar Bayar” mendadak menjadi bahan diskusi di berbagai platform media sosial setelah liriknya dikritik oleh sejumlah pihak karena dinilai tidak pantas. Salah satu bagian lirik yang berbunyi, “Mau bikin SIM, bayar polisi, ketilang di jalan, bayar polisi,” menjadi sorotan utama.

Kesannya polisi takut sama lagu. Ya, akhirnya senjata makan tuan. Maksud hati meredam lagu itu, eh, kontroversi lirik justru membuat Sukatani semakin dikenal luas. Fenomena ini sering disebut sebagai Streisand Effect. Banyak orang yang awalnya tidak mengenal Sukatani, kini justru penasaran dan mencari tahu tentang mereka.

Mengutip Detik.com, “Sukatani itu bukan band mainstream popular alias niche yang segmented banget. Gara-gara dipaksa klarifikasi, malah viral kemana-mana. Sekarang udah rame di Instagram, yang cakupannya udah nggak sekecil Twitter. Nggak pernah tahu soal Streisand Effect sih. Banyakin baca makanya,” ujar akun @WidasSatyo.

Tim GoKreaf/Sumber: Detik/FB Fakta Unik dan Menarik

Please follow and like us:
error69
fb-share-icon0
Tweet 5