Sejak 20 Maret 2020 – saat lockdown alias work from home gara-gara pandemi Covid-19, saya menulis novel Lelaki di Tanah Perawan. Setting lokasinya di Desa Senggolo Joyo dengan daya tarik makam keramat dan perawan desa, terancam musnah oleh virus Corona. Setting lokasi utamanya di desa Senggoolo Joyo, yang saya adaptasi dari sebuah desa di tengah hutan Kalimantan. Transportasinya perahu.
Penggambaran desa Senggolo Joyo adalah sebuah alun-alun yang dibelah dua untuk terminal bus dan taman desa. Persegi empat itu dikelilingi masjid dan pondok pesantren di barat, hotel di timur, pasar tradisional di selatan, utara polsek dan puskesmas. Ada patung Ki Senggolo Joyo, sang founder yang makamnya dikeramatkan kira-kira 5 km sebelah selatan, terletak di bukit.