Ini adalah hal gila yang pernah saya lakukan dan tentu tidak bisa saya ulangi lagi. Saya beli sepeda di Kuala Lumpur sekitar Oktober 1990 seharga Rp. 1,5 juta. Kemudian saya kayuh sepeda itu menuju Bangkok. Saya beri nama sepeda itu “Si Master”. Saya tidur di masjid, di vihara, dan di camping ground. Selama perjalanan mendapatkan banyak hal yang kemudian saya tulis di buku “Perjalanan Asia” (Puspa Swara, 1993). Bagi saya ini “menembus batas”. Rasa lelah ketika mengayuh, terkena angin dari truk besar yang melaju kecang sehingga nyungsep di parit, kepanasan dan kehujanan, hampir putus asa karena Bangkok terasa begitu jauh. Itulah yang kemudian menempa hidup saya jadi kuat. Setiap ada kesusahan selalu ada kesenangan. Setelah sampai di Bangkok dan ternyata menyeberang ke Birma pada tahun itu sulit, sepeda Si Master saya jual di Khao San, Bangkok seharga Rp. 700 ribu! Hal sedih yang pernah saya lakukan, kehilangan si master… (GG)

Please follow and like us:
error59
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia