Sepanjang perjalanan, aku melihat jalan raya tidak terlalu ramai oleh pengendara. Mungkin karena hari Jum’at, disebut juga sebagai hari kejepit, sebab ada pelaksanaan shalat Jum’at berjamaah.

Satu jam perjalanan, akhirnya aku sampai di depan pintu gerbang Museum Multatuli. Parkirannya luas, banyak pohon rindang, dan ada pendopo terbuka yang aku lihat ada banner dengan tulisan “Gaul Bareng Komunitas 2023”.

Aku menunggu kedatangan Elin dan Ilmi, sebab kita berangkat dari lokasi yang berbeda. Sambil menunggu mereka, aku duduk di trotoar jalan, lalu membeli es tea jus ke pedagang yang nongkrong di sekitar area museum.

10 menit kemudian, Elin dan Ilmi datang menggunakan motor scoopy. Kita langsung ke dalam dan membeli tiket untuk masuk museum. Harga tiketnya Rp 2.000 per-orang. Kita bisa melihat berbagai monumen sejarah di sini, sangat murah kan!

Aku datang ke sana untuk menemani Elin meminta data berbagai kegiatan/program Museum Multatuli. Kebetulan Elin sedang tahap mengerjakan skripsi dengan membahas Museum Multatuli dari tahun 2017-2023. Tulisannya sangat ditunggu oleh pengelola museum, agar bisa dipajang di rak buku perpustakaan daerah.

Please follow and like us:
error70
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia