Oleh: Zaeni Boli
Beberapa orang tua mengeluhkan kecanduan anak pada gadget. Mereka berupaya melepaskan ketergantungan anak, tetapi sayangnya, perilaku keseharian orang tua justru tak jauh berbeda—sama-sama lekat dengan gadget. Alih-alih anak bisa terlepas dari ketergantungan, mereka justru makin tenggelam dalam keasyikan bermain gadget. Sebab, anak sesungguhnya meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
Maka, mulailah untuk diet gadget, meski di zaman sekarang aktivitas tanpa gadget terasa hampir mustahil—kecuali jika kita benar-benar berniat menjauh dari kehidupan bermasyarakat dan memilih melebur dengan alam.
Kembali ke persoalan di atas, sebenarnya kebiasaan anak bermain gadget bisa diimbangi dengan aktivitas membaca. Ini terutama penting untuk anak usia balita. Dengan dibacakan cerita anak, mereka akan memiliki wawasan yang lebih luas, menambah kosakata, dan memperoleh banyak manfaat lainnya.
Saya merasa beruntung, karena anak saya yang berusia tiga tahun lebih menyukai aktivitas mendengarkan cerita anak. Kadang kami, sebagai orang tua, justru kewalahan karena ia tak henti-hentinya minta dibacakan buku. Saya membayangkan, andai orang tua di luar sana menyadari bahwa anak sebenarnya merasa nyaman saat beraktivitas bersama keluarganya. Aktivitas-aktivitas yang bisa dilakukan agar anak tidak kecanduan gadget di antaranya adalah bermain bersama, jalan-jalan, membaca buku cerita anak, dan sebagainya.
Jika anak masih suka dibacakan cerita, itu berarti ia paling tidak sudah bisa menyeimbangkan keinginan—tidak hanya bermain, tapi juga melakukan aktivitas literasi. Ini tentu sangat bermanfaat bagi perkembangan anak.



