Miftah Rahmet
Komunitas Gusdurian terbentuk pasca KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) wafat. Diinisiasi oleh Alissa Wahid karena mendengar keluhan dari kaum tertindas dan minoritas yang mengeluh atas perlakuan diskriminasi yang sering diterima. Gusdurian memiliki semangat merawat perjuangan nilai-nilai Gus Dur. Yaitu, ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, kesatriaan dan kearifan tradisi.

Satu dari nilai Gus Dur yang kami amalkan pada kemarin malam yaitu persaudaraan. Implementasi dari nilai itu kami lakukan dengan memasang spanduk bertuliskan ucapan “Selamat Natal dan Tahun Baru” bagi saudara kami umat Kristen dan Katolik.
Atas inisiasi Gusdurian Kota Serang pemasangan spanduk itu dilakukan di tiga titik. Gereja Katolik Kristus Raja, Gereja HKBP, dan Gereja Kristen Indonesia. Kami disambut baik oleh para perwakilan dari gereja tersebut.
Menurut Ferdi, anggota dari Komunitas Gusdurian Kota Serang. Hal ini menjadi aktivitas rutin bagi komunitas jika menjelang hari raya keagamaan.

“Kegiatan pasang spanduk ucapan selamat atas pelaksanaan hari raya jadi rutinitas kami. Tidak hanya kristen dan katolik. Hal ini berlaku untuk Islam, Hindu, dan Buddha. Jadi kami akan bergantian memasang spanduk jika ada perayaan besar dari masing-masing agama,” uca Ferdi, Gusdrian Kota Serang. (*)


