golagong Kami sampai di kantor Bank Indonesia Banten pukul 08.00 WIB, langsung menuju halaman belakang tempat acara berlangsung. Suasanya ramai, seluruh pegawai BI Banten dan keluarganya datang untuk merayakan hari raya kurban.
Sapi dan kambing sudah berjajar siap untuk dipotong dan dibagikan dagingnya. Banyak sekali makanan khas lebaran yang dihidangkan. Mulai dari ketupat opor ayam, makanan ringan, jus buah, dan es krim. Sangat terasa sekali suasana Idul Adha di kantor perwakilan BI Banten. Saya rasa, seluruh pegawai BI Banten dan keluarganya datang untuk merayakan hari raya kurban dan siap mendengarkan dongeng Kak Dio dari Rumah Dunia.
Setelah selesai makan, Arif Baehaqi menemui Mbak Karin untuk kordinasi mengenai mendongeng. Beberapa menit kemudian, Mas Pringgo, pegawai BI Banten datang dan menjelaskan teknis kepada Kak Dio yang akan mendogeng.
“Mendongengnya sekitar setengah Jam, nanti ditambah edukasi soal Rupiah untuk anak-anak,” ujar Mas Pringgo sambil memberikan buku edukasi Rupiah untuk anak kepada Dio.
Galih menambahkan, akan ada dua pegawai BI Banten yang akan menemani Dio untuk memberikan edukasi Rupiah kepada anak-anak.
Sementara itu, Kak Dio menjelaskan dia akan mendongeng soal pengorbanan Nabi Ibrahim yang menyembelih Nabi Ismail.
“Karena ini moment Idul Adha, BI Banten meminta saya untuk mendongeng soal hari raya kurban kepada anak-anak,” ujar Kak Dio.
Anak-anak dari pegawai BI Banten dan Pesantren Al-Aqso sangat antusias mendengarkan dongeng dan edukasi Rupiah yang dibawakan Kak Dio dan 2 pegawai BI Banten.
Asisten Manager BI Banten, Muhammad Faruq menjelaskan bahwa acara perayaan Idul Adha yang diselenggarakan oleh BI Banten mengundang seluruh pegawai beserta keluarga dan anak- anaknya.
“Semoga dongeng kisah pengorbanan Nabi Ibrahim bisa menanamkan nilai berkurban sejak dini,” harap Faruq.
Faruq menambahkan, dongeng pengorbanan Nabi Ibrahim dirangkaikan dengan edukasi cinta bangga Rupiah. Tujuannya supaya anak-anak mulai mengenal dan merawat uang sejak kecil. *
Naufal
