Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan, mengungkapkan bahwa sekitar 60 persen anak-anak Indonesia hidup di garis kemiskinan, yang berdampak langsung pada kualitas asupan gizi mereka. “Jadi memang (Program MBG) ini ada background-nya ya. Ada concern terhadap kondisi gizi anak-anak kita. Berdasar data statistik, hampir 60 persen anak-anak Indonesia hidup di garis kemiskinan,” ujar Tigor mengutip YouTube resmi BGN, Senin (23/6/2025)

oOo
Beratapkan jerami
Tembok kardus tanpa jendela
Kokoh berdiri oleh kayu penyangga
Tempat kami pulang, berlindung, bermimpi
Tidur beralaskan tumpukan koran
Koran yang bahkan melatihku membaca
Tentang dunia luar yang gemerlap
Tentang orang-orang yang berdebat soal ekonomi
Tanpa tahu arti lapar, di balik dinding-dinding kardus kami
Di rumah kecil ini,
Adikku belajar menghitung bintang
Bukan angka-angka di buku pelajaran
Karena sekolah tak perrnah membuka pintunya untuk kami
Tapi dia cerdas, ia bisa menebak suara langkah ayah dari jauh
Dan tahu kapan kami bisa makan
Atau harus menunggu sampai pagi.
Malam hari telah tiba,
Adikku menunggu ayah ibu pulang
Suara perutnya terdengar nyaring,
Menembus dinding kardus yang rapuh
Aku mencoba menenangkannya
Dengan cerita lucu dari jalanan
Hingga suara gerobak ayah terdengar
Diikuti langkah gontai ibu membawa karung goni.
Ayah memarkir gerobak tua di samping rumah
Yang isinya penuh botol plastik, kardus dan kaleng penyok
Semuanya dari sisa orang-orang kenyang yang membuang tanpa berpikir
Betapa berharganya itu untuk kami
Ibu menaruh karungnya, yang penuh sisa mimpi orang lain
Yang bagi kami, cukup untuk sekedar makan
Malam ini kami makan nasi dingin
Dengan garam dan senyum tipis
Sambil saling bercerita
Bagaimana besok kami harus kuat lagi.
Inilah seisi rumahku
Tidak luas, tidak mewah
Bahkan tak pantas dipandang dari pinggir jalan
Tapi kami punya cerita,
Tentang hujan yang menembus atap
Tentang tikus yang mencuri nasi
Tentang tawa kecil yang muncul meski perut kami perih
Peluh ayah, pelukan ibu,
Dan aku, menulis mimpi di balik sobekan kardus.
Orang bilang rumah harus punya sertifikat
Harus kokoh, harus layak.
Bagiku rumah ini cukup,
Walaupun alamat kami hanya “belakang pasar”
Asal tetap ada kami di dalamnya
Ayah yang tak punya slip gaji
Dan ibu tak punya rekening bank
Tapi siapa yang bisa mengukur
Kekayaan dari seberapa erat pelukan di malam dingin?
Siapa yang berani bilang kami kalah hanya karena kami tak pakai seragam dan dasi?
Kadang aku bertanya
Apakah orang-orang besar dan penting di atas sana
Membaca koran yang sama dengan tempat tidurku?
Apakah mereka melihat kami
Lewat kaca mobil hitam yang melintas cepat?
Dari balik jendela kantor bertingkat?
Apakah mereka pernah mendengar
Suara gerobak kami,
Atau suara jeritan anak kecil di gang sempit yang terturup baliho-baliho janji?
Kami hanya gemerisik kecil di telinga mereka
Yang tenggelam oleh bising kota

Kami hanya penanda jalan
Di lorong sempit kota
Menjadi bayangan di balik gedung tinggi
Menjadi angka statistik di rapat pembangunan
Tapi tidak apa, aku akan tetap menulis
Dengan sisa kertas lusuh,
Di sinilah cinta paling jujur tinggal
Di sinilah air mata jatuh tanpa malu
Dan impian ditanam dengan sabar
Meski tak semua akan tumbuh.
Bahwa suatu hari,
Mungkin rumah kami akan roboh
Oleh hujan, atau karena digusur
Tapi kami akan membangunnya lagi
Dengan apa pun yang bisa kami temukan
Seisi rumahku akan berdiri lebih kokoh
Tak lagi beralas koran
Dan suara perut kami tak lagi nyaring memanggil malam
Sebab yang membuat rumah ini berdiri bukan kardus, bukan jerami tapi cinta
Dan cinta itu, belum pernah gagal jadi pondasi
Yang paling kuat di dunia ini.
oOo

Link referensi:
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “60 Persen Anak Indonesia Hidup di Garis Kemiskinan, BGN: Asupan Gizinya Kurang”, Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2025/06/23/11525501/60-persen-anak-indonesia-hidup-di-garis-kemiskinan-bgn-asupan-gizinya-kurang.
oOo


TENTANG PENULIS: Hai! Aku Sylvia Syamira Putri, lahir ke bumi pada tanggal 16 November 1998. Aku telah menerbitkan Novel “3 BRO HAMMY” sebagai buku pertamaku di tahun 2023. Untuk melihat karyaku yang lain bisa follow akun wattpad @Oey16 dan akun Fizzo @Abraha16 dan akun IG @sylvia_s.p Terima kasih!


Bagus banget Via