Aku meraih Badran, agar duduk bersamaku. Aku pandangi ruang tengah. Di dinding banyak foto keluarga dengan pakaian adat. Ada yang berfoto sendiri-sendiri, ada juga yang komplit. Aku perhatikan kursi-kursinya, terbuat dari kayu jati dan pliturnya sudah luntur. Badran malah meronta bangkit dan mendekati pintu kamar berwarna hijau itu. Tangan kanannya meraba-raba pintu yang aku tebak terbuat dari kayu besi.
Tag
Menampilkan: 1 - 1 dari 1 HASIL