Saya ingat, ketika berbincang-bincang dengan Taufiq Ismail, sastrawan, tentang era digital. “Kita ini canggung, tapi berusaha menyesuaikan diri,” begitu Taufiq Ismail mengistilahkan.

Pada 20 Maret saya mulai menulis novel Lelaki di Tanah Perawan. Jika sebelum era internet tiba, majalah dan koran menyediakan halaman “sastra dan budaya”. Saya termotivasi dan merasa yakin novel terbaru ini akan dimuat bersambung dulu di media cetak, kemudian diterbitkan jadi buku.Sekarang?

Please follow and like us:
error59
fb-share-icon0
Tweet 5

ditulis oleh

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia