Fiksi Mini: Meja Resepsi Nomor 29 Karya Djoko Subinarto

AKU duduk di Meja 29. Sendirian. Undangan itu datang tanpa nama pengirim. Hanya kartu bergambar emas dengan tinta timbul: “You are cordially invited.” 

Tak ada yang menyapaku sejak aku datang. Mungkin mereka pikir aku bagian dari vendor, atau kerabat jauh dari mempelai, yang tak terlalu  penting.

Meja 29 itu berada di pojok ruangan ballroom yang disulap mewah bak ruang istana kerajaan. Lampu kristal menggantung bagaikan galaksi, dan bunga-bunga putih berjejer seperti sungai dari langit-langit. Di meja utama, pasangan pengantin tersenyum. Namun, senyum keduanya yang kulihat terlalu lama dan terlalu kaku. Seperti di-pause.

Aku mulai mencatat. Bukan di buku, tapi di benakku. Seorang ibu muda di meja 12 terus membetulkan maskara sambil melihat ke arah sorot kamera. Ada juga pasangan muda di meja 7 berpelukan mesra. Tapi, astaga, kaki si perempuan menyentuh kaki seorang pria lain di meja seberang.

Lalu, seorang pria tua berada di meja 15. Ia menatap ke layar ponselnya terus-menerus. Wajahnya kelihatan murung. Barangkali bukan kebahagiaan yang sedang dirayakannya di sini, melainkan status.

Seseorang di meja 6 tampak menyalakan rokok elektriknya, diam-diam. Sementara itu, dua orang bocah berlarian ke arah panggung. Tapi, buru-buru dihalau petugas keamanan berseragam hitam dengan earpiece

Pesta itu berjalan sempurna. Bahkan, terlalu sempurna. Seperti sebuah simulasi.

Teori Uncanny Valley melintas di benakku. Menurut teori ini , saat sesuatu terlihat sangat mirip manusia namun sedikit meleset, kita justru merasa ngeri. Mungkin itu yang kurasakan sekarang di ruang resepsi itu. Semua ini terlalu nyaris seragam. 

Lagu mulai diputar. Sebuah lagu lawas milik the Rolling Stones.

“You’re out of touch, my baby… You’re out of time.”
 

Dan entah kenapa, aku merasa bait-bait di lagu itu ditujukan bukan untuk pengantin. Tapi, justru untukku.

Seorang pria bersetelan hitam mendekat. “Anda duduk di sini dari tadi?”

Aku mengangguk. “Undangan tanpa nama. Tapi kursiku tertulis jelas, Meja 29,” jelasku.

Ia segera memeriksa daftar undangan lewat tabletnya. “Maaf, tapi tidak ada nama Anda. Meja 29 dikhususkan untuk keluarga pihak perempuan dari Paris.”

Aku diam. Sesuatu dalam diriku berdesir.

Lalu seseorang lain menghampiri. Seorang perempuan setengah baya, mengenakan kebaya emas. Wajahnya cantik tapi terlihat lelah. Ia menatapku dalam-dalam. “Tunggu. Ini… ini kamu, ya?”

Aku bingung.

“Anakku. Dulu. Waktu masih bayi, kamu hilang di RS Karang Setra. Dua puluh delapan tahun lalu. Kami mencari… dan tak pernah berhenti mencari.”

Suasana di sekitarku memudar. Sorak-sorai, tawa, lampu, bahkan lagu menghilang. Tiba-tiba, suara detak jantung terdengar di kepalaku sendiri. Kencang. Tak percaya. Seolah tak nyata.

“Siapa nama kecilmu?”

Aku membuka mulut, nyaris tak percaya kata yang keluar.

“…Elraam.”

Perempuan itu langsung menangis. Tak lagi ada sorotan kamera. Tak lagi ada pesta. Hanya kami, dan potongan-potongan sejarah yang tak pernah ditulis di kartu undangan.

Di atas meja 29, nama kecil tertulis samar di bawah taplak: “Reserved: Elraam – Paris Branch.”

Dan aku tak tahu, apakah aku datang karena undangan atau karena akhirnya pulang.

oOo

TENTANG PENULIS: Djoko ST, penulis lepas. Karyanya tersebar di sejumlah media, baik cetak maupun daring. Bisa disapa lewat IG @enambelaspas 

FIKSI MINI hadir setiap minggu mulai Juni 2025. Terbit hari Senin. Kita tahu, fiksi mini sedang trend. Silakan mengirimkan fiksi mini karyamu. Satu lokasi, satu waktu, ada plot twist saat endingnya. Antara 250-500 kata. Silakan kirim fiksi minimu ke gongtravelling@gmail.com, subjek: fiksimini. Sertakan bionarasimu 5 kalimat, foto dirimu, dan ilustrasi yang mendukung. Ada uang ganti pulsa alakadarnya Rp. 100.000,- dari SIP Publishing. Selamat menulis. Jika ingin melihat fiksi mini yang sudah tayang, klik banner di bawah ini:

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.instagram.com/golagongkreatif?igsh=MXVlZDR5ODlwd3NsdQ==