Kemudian “sastra itu bohong” secara ekstrinsik terhubung ke penulisnya. Kadang si penulis secara moral menggebu-gebu memperjuangkannya di dalam prosa dan puisi yang ditulisnya, tapi pada kenyataannya si penulisnya bobrok moralnya. Dia melakukan hal yang bertentangan ditulis di prosa-puisinya. Kadang para penuli berkiblat pada “pengarang sudah mati”. Karyanya saja yang dibahas, jangan penulisnya. Itu hal yang bebeda.
Tag
Menampilkan: 1 - 1 dari 1 HASIL