Oleh Muhzen Den

Kadang kita berpikir, kenapa kita susah payah bekerja setiap hari, pergi pagi-pulang malam, banting-tulang menghabiskan waktu di kantor atau pabrik hanya untuk mendapatkan beberapa puluh, ratusan, dan jutaan rupiah, tapi belum juga mapan (bagi lajang) dan kaya (bagi yang berkeluarga).

Rutinitas kerja tersebut terus bergulir mulai dari detik ke menit, menit ke jam, jam ke hari, hari ke Minggu, Minggu ke bulan, dan bulan ke tahun. Namun, semua itu seolah belum bisa mengubah ekspektasi dan harapan kita menjadi pribadi yang mapan atau kaya.

Meskipun sudah meninggalkan kebiasaan nongkrong-nongkrong tidak jelas bersama teman-teman dan lain sebagainya. Hanya untuk fokus kerja dan kerja. Pola pikir kita ini seperti sudah di-setting untuk mengejar uang dan uang, tapi tidak sebaliknya, uang mengejar kita.

Menurut kecerdasan buatan, bukan rutinitas yang membuat kita seperti itu, tapi lebih pada cara kita menyikapi situasi dan kondisi diri kita. Pernah dengar mental miskin?

Kata AI, mental miskin adalah istilah digunakan untuk menggambarkan pola pikir dan perilaku yang dapat menghambat seseorang mencapai kesuksesan dan kesejahteraan finansial. Berikut beberapa ciri-ciri mental miskin:

Ciri-Ciri Mental Miskin

  1. Pola pikir negatif: Memiliki pola pikir negatif tentang uang, kekayaan, dan kesuksesan.
  2. Kurangnya kepercayaan diri: Kurangnya kepercayaan diri dalam mengelola keuangan dan mencapai tujuan finansial.
  3. Menghindari risiko: Menghindari risiko dan tidak berani mengambil keputusan untuk mencapai tujuan finansial.
  4. Ketergantungan: Ketergantungan pada orang lain untuk mengelola keuangan dan mencapai tujuan finansial.
  5. Kurangnya perencanaan: Kurangnya perencanaan dan pengelolaan keuangan yang efektif.

Cara Mengatasi Mental Miskin

  1. Mengubah pola pikir: Mengubah pola pikir negatif tentang uang, kekayaan, dan kesuksesan.
  2. Meningkatkan kepercayaan diri: Meningkatkan kepercayaan diri dalam mengelola keuangan dan mencapai tujuan finansial.
  3. Mengambil risiko yang terukur: Mengambil risiko yang terukur dan berani mengambil keputusan untuk mencapai tujuan finansial.
  4. Mengembangkan keterampilan: Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan dan investasi.
  5. Membuat perencanaan: Membuat perencanaan dan pengelolaan keuangan yang efektif.

Dengan mengubah pola pikir dan perilaku, seseorang dapat mengatasi mental miskin dan mencapai kesuksesan dan kesejahteraan finansial.

Nah, pernahkah kita berpikir bahwa apa yang kita lakukan, baik rutinitas kerja maupun rutinitas lainnya, ternyata memerlukan sikap dan perspektif.

Jika kita capek-capek bekerja, tapi belum juga mapan dana kaya, berarti kita masih bermental miskin. Sebab, kesuksesan dan kekayaan akan tercapai jika kita punya pola pikir positif akan sesuatu yang kita lakukan, baik itu pekerjaan maupun pembelajaran. Dengan begitu, kita bisa memperkirakan risiko dan menemukan solusi bila terjadi kesalahan. Semoga kita yang berharap ingin jadi kaya dan mapan perlahan-lahan menghilangkan mental tersebut.***

Please follow and like us:
error72
fb-share-icon0
Tweet 5