Bagaimana Film Disney Membentuk Cara Pandang dan Nilai Anak Sejak Dini

Oleh: Justicia

Film Disney tentunya tidak asing lagi di setiap generasi anak-anak. Keberadaannya yang sudah mencapai satu abad ini selalu menemani perkembangan anak-anak di seluruh dunia, baik secara sengaja diperkenalkan maupun secara tidak langsung terekspos melalui media Disney.

Daya pikat Disney pun tidak hanya memikat anak-anak, tetapi juga orang dewasa. ‘Keajaiban’ yang diberikan Disney mampu menghadirkan ilusi keindahan dan kebahagiaan dunia ini melalui kisah-kisah dongengnya.

Dengan slogan “The Happiest Place on Earth” dan “Where Dreams Come True,” Disney mewujudkan imajinasi anak-anak menjadi nyata melalui film-filmnya. Sejak 1955, Disney juga membangun theme park (taman bermain bertema) untuk merealisasikan keajaiban dan keindahan negeri dongeng.

Media merupakan salah satu sarana komunikasi dan pembentuk opini; Disney, sebagai media besar dan mendunia, tentu tidak terlepas dari peran ini. Melalui Disney, berikut beberapa hal yang menurut penulis memengaruhi pola pandang kita terhadap suatu hal:

Cara Pandang Melihat Dunia

Dari film-film Disney, kita banyak melihat beragam budaya dan pesona alamnya. Namun, yang utama adalah bagaimana Disney membentuk pola pikir kita bahwa “To Dream is to Live, To Believe is to Achieve,” yang bermakna “Hidup itu dengan bermimpi; memiliki keyakinan berarti yakin dapat menggapai atau mewujudkannya.”

Disney menunjukkan kepada kita untuk bermimpi tinggi. Mimpi itu memang kadang tidak masuk akal, tetapi bukan berarti tidak mungkin digapai. Dengan semangat, keyakinan, dan usaha, semua itu bisa terwujud. Atau setidaknya, jika gagal, “you will land among the stars.”

Tidak hanya soal mimpi, Disney juga mengajarkan untuk bersikap baik terhadap makhluk apa pun, termasuk binatang. Disney mengajarkan komunikasi yang baik, tidak hanya antar-manusia, tetapi juga dengan lingkungan sekitar.

Dunia keajaiban Disney pun menjadi pelarian yang menyenangkan bagi sebagian orang dewasa dari realita kehidupan yang monoton, sekaligus cara untuk menjaga cahaya kebahagiaan dan kehidupan anak-anak dalam dirinya. Visual yang diberikan Disney sangat imajinatif dan memotivasi untuk dirasakan dalam dunia nyata.

Peran Laki-Laki dan Perempuan

Mungkin ini terdengar sepele atau sering dilewatkan, namun Disney membantu anak-anak memahami secara sederhana perbedaan peran laki-laki dan perempuan.

Laki-laki digambarkan gagah, kuat, dapat diandalkan, dan hebat, dengan pakaian yang membedakan—memakai celana, membawa senjata, atau digambarkan suka berpetualang dan berada di alam.
Sementara itu, perempuan digambarkan anggun, cantik, mengenakan rok atau gaun, dan cenderung melakukan hal-hal domestik atau belajar dengan membaca buku di rumah.

Ada perbedaan yang jelas antara laki-laki dan perempuan. Namun, bukan berarti perempuan hanya melakukan pekerjaan domestik dan laki-laki tidak belajar atau tidak memasak. Disney menyeimbangkan peran-peran tersebut dengan karakter khas masing-masing.

Dari situ, kita bisa membangun pemahaman tentang bagaimana seorang laki-laki dan perempuan seharusnya bertindak, bersikap, dan berpakaian. Di zaman yang semakin kabur batasannya ini—di mana laki-laki dan perempuan bahkan terkadang sulit dibedakan dari pakaiannya—sangat penting untuk tetap memberikan batasan dan pemahaman mengenai perbedaan gender dan perannya kepada anak-anak.

Media yang kita konsumsi sejak kecil tentu sangat memengaruhi pola pikir kita hingga dewasa. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memilih dan memperhatikan media yang dikonsumsi oleh diri kita, anak-anak, dan keluarga. Disney memang tidak sempurna, namun banyak hal positif dan pesan moral yang bisa kita ambil darinya.

Bio Justicia

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.instagram.com/golagongkreatif?igsh=MXVlZDR5ODlwd3NsdQ==