Landmark adalah penanda sebuah kota itu punya visi. Begitulah juga dalam hidup kita, harus ada landmark yang juga kelapangan hati, terbuka untuk segala perubahan.
Inkoktober 31: Landmark

Menulis Online, Menangkal Hoaks
Tantangan melukis dengan tinta

Landmark adalah penanda sebuah kota itu punya visi. Begitulah juga dalam hidup kita, harus ada landmark yang juga kelapangan hati, terbuka untuk segala perubahan.

Hidup jangan terlalu dibawa tegang. Santai tapi serius. Kita butuh juga hiburan seperti menonton film atau mendengarkan musik.

Hidup itu harus punya tuntunan. Alat saja tidak cukup. Harus ada yang kita jadikan tauladan. Kamu, punya?

Dalam pepatah Sunda, “dibere sajengkal hayang sadepa”. Diberi satu, ingn dua. Manusia tidak pernah puas, slalu mintalebih.

Di jalan banyak hal kita temukan. Ilalang tentu ada di sepanjang jalan. Aspal meleleh di alas sepatu kita. Lelah berjalan, masih adakah tujuan?

Jika melihat kamera, tentu kita tahu akan banyak kenangan direkamnya. Tapi bagiku, kamera bukan sekadar alat, tapi juga kenangan kepada Bapak yang telah tiada.

Scarecrow adalah orang-orangan sawah. Di Banten disebutnya bebegig.Masih adakah bebegig? Gunanya untuk apa jika yang mencuri padi adalah sesama petani atau yang berjas-dasi?

Apa yang kau inginkan belum tenteu kau dapatkan. Sejauh mata memandang,jika Allah belum menentukan, tak akan kau dapatkan. Tapi ikhtiar tentu perlu.

Apa yang berkarat Besi Bagaimana dengan lukahati karena cinta? Berkarat? Jika lukanya hilang, kemudian kenangannya berkaratkah di dalam hatimu?

Beruntung kita tinggal di Indonesia yang indah, yang bagai intan permata. Kita tinggal di rumah-rumah dengan taman yang indah dan bunga-bunga yang bermekaran.