Ada 15 puisi esai saya tulis. Denny JA Foundation akan menerbitkannya. Alhamdulillah, honornya saya tabung unuk traveling sambil nulis buku ke Indochina, Asia Tengah, dan Eropa Timur.
Gadis Penjual Balon Dibunuh dan Diperkosa

Menulis Online, Menangkal Hoaks
Mengundang empati

Ada 15 puisi esai saya tulis. Denny JA Foundation akan menerbitkannya. Alhamdulillah, honornya saya tabung unuk traveling sambil nulis buku ke Indochina, Asia Tengah, dan Eropa Timur.

Ini adalah buku antologi puisi esai pertama dimana saya terlibat menulis, membacakannya di Festival Puisi Esai Jakarta, PDS HB Jassin, TIM, November-desember 2024.

Salah satu peserta pelatihan puisi esai Asep Ajat Sudradjat seorang guru TKIT Alfarabi, mengaku senang dengan pelatihan menulis puisi esai yang dilaksanakan oleh Denny JA Foundation dan Sekolah Alam Bratakasian. Menurutnya puisi esai sangat menarik karena memadukan dua unsur antara sastra dan fakta. Hal itu menjadikan lebih emosial dalam menulis.

Aku hanya tersenyum, kemudian mengangguk, mengizinkan istri saya yang tertarik ingin menulis puisi esai. Dampak dari kredo yang digaungkan Komunitas Puisi Esai yang digagas Denny JA, bahwa “yang bukan penyair, silakan bergabung” itu ternyata bukan kepada istri saya saja yang tertarik, tapi dari Sabang hingga Merauke

Lewat puisi esai, saya ingin menyampaikan pesan bahwa Indonesia dari segi moral sedang tidak baik. Bayangkan, ada sekitar 6 agama besar di Indonesia, tapi para lelakinya begitu jahat; mereka memerkosa dan membunuh perempuan yang mungkin itu saudara kita, istri kita, atau bahkan anak kita. Tapi saya akan mencoba menyampaikannya dengan diksi-diksi yang puitis dan menyentuh.

Puisi Esai Goes to Gen-Z bagi saya adalah satu cara mengenalkan sastra (puisi) kepada anak-anak yang terbelenggu audio-visual. Hal inilah yang membuat saya tertarik bergabung. Apalagi para mentornya beberapa sudah saya kenal dekat; Agus R Sarjono, Jamal D Rahman, Okky Madasari, Isbedy Stiawan zs, Sastri Bakri, Fatin Hamama, Ahmad Gaus, Joni Aryadinata, Jodi Yudhono, dan sederet nama lainnya yang dikenal sebagai penulis.

Pada Festival Puisi Esai I tahun lalu, sasaran puisi esai masuk kampus, sekarang ke sekolah-sekolah. “Inilah yang dimaui oleh ajaran Islam; baca dan menulis. Selaras dengan harapan pemerintah, menumbuhkembangkan dunia literasi, demi menumbuhkan masyarakat mampu baca-tulis,” masih kata Isbedy.

Suatu malam di TIM, bagi saya adalah peritiwa penting. Saya, Isbedy Stiawan ZS, Anwar Putera Bayu, dan Agus Sarjono sepakat, bahwa Puisi Esai Goes to Gen-Z adalah bagian dari tanggung jawab, yaitu regenerasi. Saya mlakukannya juga dengan Duta Baca Indonesia Masuk Sekolah.

Saya mempelajari visi-misi Festival Puisi Esai Jakarta II yang digagas Denny JA. Cukup bagus. Saya senang bergabung dengan orang-orang yang membicarakan ide-ide atau gagasan kemudian mewujudkannya. Kegiatan ini bagi saya sejalan dengan apa yang selama ini saya dan teman-teman lakukan di Rumah Dunia, yaitu regenerasi.

Festival Puisi Esai Jakarta II, PDS HB Jassin, Taman Ismail ,Jakarta 13-14 Desember 2024. Ayo, serbu. Wah, saya sudah tidak sabar nih membacakan puisi esai pertama yang saya tulis.