Desa Bale Serius Cegah Pernikahan dan Kehamilan Dini

Angka pernikahan dan kehamilan dini cukup tinggi di Desa Bale, juga desa-desa lain, mendapat perhatian serius. Pemerintah Desa (Pemdes) Bale memprogramkan kerjasama khusus melibatkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibnas). Dalam program tersebut, akan diadakan patroli menertibkan anak-anak muda supaya tidak bermain terlalu larut malam.

“Bersama Babinsa, Bhabinkamtibnas dan orangtua akan ada semacam ronda malam. Anak muda terutama usia sekolah,  yang masih di luar rumah ketika larut malam diarahkan untuk pulang. Supaya fokus belajar dan menghindari hal-hal yang tidak baik,” ujar Kades Desa Bale, Sumitro Jafar, S.Pd di Seminar Pencegahan Pernikahan dan Kehamilan Usia Dini yang diselenggarakan PKK Desa Bale berkolaborasi dengan Mahasiswa Kuliah Kerja Bersama (Kubermas) Universitas Khairun, di Gedung TK Negeri Pembina Bale, Sabtu (2 Agustus 2025).

Pernikahan dan kehamilan dini menjadi persoalan serius karena pergaulan bebas dan pengawasan longgar orangtua dan lingkungan. Bidan Desa Bale Minarsih Ismit, AMD. Keb. yang menjadi pemateri mengungkapkan risiko pernikahan dan kehamilan dini. Idealnya kehamilan berlangsung di usia 20 sampai 30 tahun. Sehingga diatur undang-undang usia minimal menikah  perempuan 20 tahun dan laki-laki 21 tahun.

“Menjawab pertanyaan adik-adik tadi, kehamilan usia dini bisa menyebabkan kematian ibu dan anak. Secara fisik mereka belum siap, rahim belum matang, bisa terjadi perdarahan hebat saat bersalin dan juga rentan infeksi,” ujar Minarsih.

Minarsih meminta remaja putri dan putri peserta seminar dari siswa SMP dan SMA menjaga batas wajar pergaulan antarlawan jenis ketika pacaran. Tidak hanya berisiko saat hamil usia dini, pergaulan bebas di luar nikah menurutnya bisa juga mengakibatkan Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti HIV, sifilis, herpes, gonore, HPV (Human Papillomavirus) dan trikomonisiasi.

Di sisi lain, Kepala KUA Kecamatan Oba Zubair Muhammad S.Ag dalam materinya berharap para orangtua bisa lebih perhatian. Mereka harus memantau anak supaya tidak terlibat pergaulan bebas yang berujung pernikahan anak. “Kalo sudah hamil karena zina, jadi dinikahkan. Lalu bisa berisiko KDRT karena faktor ekonomi  istri menuntut materi. Padahal suami tidak bekerja, sibuk main game dan ponsel karena pikiran masih  kekanak-kanakan,” ucap Zubair.

Sebagai gambaran, setidaknya sampai Juli 2025 terjadi lima kasus pernikahan dan kehamilan usia dini menurut Ketua PKK Desa Bale, Eka Higani, S.Pd. Angka ini belum termasuk tahun-tahun sebelumnya. Dia menyayangkan, karena usia muda harus dimaksimalkan untuk mewujudkan cita-cita, mengembangkan keterampilan serta kegiatan positif khas anak muda demi masa depan.

Pergaulan bebas dan penyalahgunaan narkoba bisa dilaporkan menurut Aiptu Parto T. Ahmad, SH dari Polsek Kecamatan Oba. Masyarakat bisa menyertakan bukti jika ada yang menjual minuman keras atau narkoba. Menanggapi pertanyaan mahasiswa Unkhair terkait keterlibatan aparat Kepolisian sendiri dalam peredaran narkoba, Parto menegaskan polisi bisa saja diturunkan jabatannya atau dipecat, jika dilaporkan lengkap dengan bukti. Terkait masih ada oknum di desa yang berjualan miras, dia pun meminta untuk dilaporkan. Penindakan miras dan narkoba bisa juga dilakukan dengan komitmen kerjasama antar masyarakat,  pemuda dan kepolisian.

TBM Masure Desa Bale Solusi Pergaulan Bebas

Bergerak aktif mencegah pernikahan dan kehamilan usia dini sebagai dampak pergaulan bebas, Taman Baca Masyarakat (TBM) Masure Desa Bale memiliki sejumlah program. Taman baca yang bersifat inklusif  ini merancang sejumlah kegiatan untuk anak, pemuda dan masyarakat.

“Seperti dalam seminar pencegahan pernikahan dan kehamilan usia dini ini, TBM Masure men-support aktivitas kepanitiaan dilakukan dari taman baca. Kami juga membantu publikasi kegiatan agar lebih diketahui khalayak,” tutur Elzam Zami, Ketua TBM Masure.

Tidak hanya itu, TBM Masure selama lima tahun terakhir menyediakan kelas baca tulis hitung (calistung), bimbingan belajar, penulisan sastra, latihan tari, bantuan sosial, pendampingan suku togutil (tobelo dalam) dan lainnya. TBM Masure juga menyediakan bahan bacaan bermutu yang bisa dibaca di tempat dan dipinjam pulang ke rumah. Terakhir, program andalan lainnya adalah kursus komputer yang sudah diikuti oleh siswa SMA, ibu-ibu, bahkan sarjana  yang kini menjadi admin di IWIP (Internasional Weda Industrial Park).

“Saat gagal tes komputer aplikasi tertentu, dia kursus di sini dulu. Lalu tes wawancara ulang, baru lolos. Semua program kami murni kerja sosial dan gratis. Masyarakat dan terutama anak muda bisa berkegiatan positif di taman baca. Silakan dimanfaatkan,” pungkas Elzam.

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.instagram.com/golagongkreatif?igsh=MXVlZDR5ODlwd3NsdQ==