Fiksi Mini: Bawang Merah dan Tupperware Karya Sally Rosalina

Waktu menunjukkan pukul 02.00 dini hari. Di ladang belakang rumah Pak Raji, petani bawang merah legendaris di Kampung Babakan, terasa mencekam. Bulan kelam menyorot tumpukan karung bawang hasil panen yang baru saja dipanen siang tadi. Aromanya menusuk hidung, manis dan tajam.

Pak Raji, meski sudah berumur enam puluh tiga tahun, tetap memilih berjaga malam itu. Sudah dua minggu desanya diteror maling misterius yang hanya mencuri… bawang merah.

“Kalau sampe hilang, bisa makan nasi pakai garam terus nih. Mana tahan perut tua ini?” gumamnya sambil mengintip dari balik bilik saung, senapan angin tergenggam erat.

Tiba-tiba, terdengar ranting patah. Suara itu seperti cambuk di tengah sunyi. Pak Raji menegakkan tubuhnya, jantungnya berdebar keras seperti kendang hajatan.

Angin malam membawa desiran aneh—gesekan kasar seperti karung yang diseret di atas tanah kering. Daun pisang berkibar pelan, seolah ikut menyaksikan sesuatu yang tidak biasa.

Mata Pak Raji menyipit, menerobos gelap di balik rumpun bambu. Ada bayangan hitam merayap pelan-pelan, terlalu kecil untuk binatang, terlalu cekatan untuk manusia tua.

Pak Raji refleks melompat keluar.

“Heh! Maling!”

Sosok kecil berkerudung hitam terperanjat, lalu lari ke arah semak-semak, menjinjing karung bawang. Pak Raji mengejar dengan napas ngos-ngosan, akhirnya berhasil mengadangnya di bawah pohon pisang.

“Buka kerudungmu! Biar tahu siapa yang tega nyolong hasil keringat orang tua!”

Pelan-pelan, sosok itu membuka penutup wajahnya. Ternyata… Mak Raji. Istrinya sendiri. Pak Raji melongo. “Mak?! Kau malingnya?!”

Mak Raji, tanpa dosa, menjawab, “Ini bukan nyolong. Ini ‘pengalihan stok’. Aku barter sama Bu Lurah. Satu karung bawang, dapat satu set Tupperware.”

“Tupperware?!”

“Iya, yang limited edition warna ungu lavender. Gratis ongkir pula.”

Pak Raji menatap langit. Ia tidak tahu mana yang lebih menyakitkan—kehilangan bawang, atau tahu kalau hidupnya dikalahkan oleh plastik bermerk.

Sejak malam itu, Pak Raji berhenti menanam bawang. Katanya sih, trauma. Tapi warga desa tahu, sebenarnya dia takut Tupperware edisi baru.

oOo

TENTANG PENULIS: Sally Rosalina, tinggal di Bandung dan mulai menulis sejak masa SMA. Saat ini saya bekerja sebagai seorang pedagang. Saya tertarik dengan fiksi mini yang menyentuh tema keseharian dengan sudut pandang yang tidak biasa. Saya percaya bahwa tulisan pendek bisa memberi hantaman emosi yang kuat jika diramu dengan tepat. Saya aktif di komunitas penulis daring dan membagikan karya di blog pribadinya.

FIKSI MINI hadir setiap minggu mulai Juni 2025. Terbit hari Senin. Kita tahu, fiksi mini sedang trend. Silakan mengirimkan fiksi mini karyamu. Satu lokasi, satu waktu, ada plot twist saat endingnya. Antara 250-500 kata. Silakan kirim fiksi minimu ke golagongkreatif@gmail.com dan gongtravelling@gmail.com, subjek: fiksimini. Sertakan bionarasimu 5 kalimat, foto dirimu, dan ilustrasi yang mendukung. Ada uang ganti pulsa alakadarnya Rp. 100.000,- dari SIP Publishing. Selamat menulis.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.instagram.com/golagongkreatif?igsh=MXVlZDR5ODlwd3NsdQ==