Duta baca bukan sekadar simbol. Ia punya peran penting sebagai inspirator, motivator, fasilitator, dan bahkan katalisator yang aktif dalam upaya meningkatkan budaya baca dan literasi untuk kemajuan kesejahteraan dan kualitas hidup bangsa Indonesia. Bukankah bangsa yang membaca akan menciptakan bangsa yang tenang, tidak grasak-grusuk, memiliki kepekaan dan kesadaran, serta kuat menghadapi
perubahan zaman.
Aku dan Duta Baca
Aku dan Duta Baca: Kerja Keras dan Ikhlas
Semoga kehadiran Gol A Gong sebagai sosok Duta Baca Indonesia yang bermodalkan kerja keras, ikhlas dengan keringat derasnya mengalir ke bumi pertiwi menjadi role model duta baca di daerah.
Aku dan Duta Baca: Safari Literasi
Ada satu kutiapan yang menarik dari Joseph Brodsky: membakar buku adalah sebuah kejahatan. Namun, ada yang lebih jahat dari itu, yakni tidak membaca buku. Kutipan ini merefleksikan aku untuk mengajak masyarakat yang mempunyai banyak buku .
Aku dan Duta Baca Diluncurkan di Mataram
Buku “Aku dan Dua Baca” yang berisi 40 gagasan bagaimana mestinya Duta Baca Nasional dan Daerah berkiprah di masa depan, terus berkelana. Pertama kali di Perpusnas Writers Festival (18/10), kemudian Mataram (26/10), Pangkal Pinang (31/10), Toboali (1/11). Agenda berikutnya di Makassar (11/11), dan Manokwari (14/11). Semangat semuanya.
Aku dan Duta Baca 34: Dia yang Akan Mencarimu
Saya mengenal Gol A Gong, mulai dari nama, lalu ke karya, terakhir dengan pertemuan-pertemuan. Seingatku, pertemuan pertama saya dengan Gol A Gong, ketika dia ada kegiatan literasi di Makassar, waktu itu belum menjadi Duta Baca Indonesia. Entah di mana mendapatkan nomor saya sebagai penulis sekaligus aktivitis FLP, dia menghubungi saya dan mengajak ngopi. Lalu, kami mengobrolkan literasi hingga larut malam.
Aku dan Duta Baca Diluncurkan di Makassar
Buku “Aku Dan Duta Baca” sudah diluncurkan di Perpusnas Writers Festival IV Jepara, lanjut ke Mataram, Pangkal Pinang, Toboali, dan kini Makassar. Semoga bisa ke kotamu, ya.