Talkshow Duta Baca Indonesia di Universitas Wijaya Kusuma Tekankan Pentingnya Identitas Lokal

Oleh Rudi Rustiadi

Safari Literasi 2025, Sayonara Duta Baca Indonesia di Kota Surabaya Jumat (26/9/2025). Perpustakaan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya menggelar acara Seminar Nasional dan Workshop Kepenulisan Berbasis Konten Lokal bersama Duta Baca Indonesia. Acara diikuti oleh 50 mahasiswa dari berbagai jurusan.

Kepala UPT Perpustakaan Universitas Wijaya Kusuma, Bambang Prakoso, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan Safari Literasi yang dilakukan oleh Duta Baca Indonesia merupakan upaya merajut tenun kebangsaan. Safari Literasi 2025 ini juga menjadi bagian dari perpisahan masa jabatan Duta Baca Indonesia, sekaligus momentum untuk menumbuhkan tradisi menulis yang berpijak pada identitas bangsa di kalangan generasi muda.

Bambang juga menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa tidak boleh kehilangan jati dirinya. Salah satunya dengan menulis konten lokal yang ada di Surabaya atau Jawa Timur. Menurutnya dengan menulis dapat menjaga identitas sekaligus menguatkan jati diri.

Rektor Universitas Wijaya Kusuma, Roro Nugrahini Susantinah Wisnujati, mengapresiasi inisiatif kegiatan yang dilakukan oleh UPT Perpustakaan Universitas Wijaya Kusuma. Ia menekankan pentingnya mahasiswa produktif dalam menulis, bukan hanya sekadar menulis, tetapi melahirkan karya yang berakar pada budaya dan kearifan lokal.

Ia juga menyampaikan bahwa nomentum ini penting untuk melahirkan penulis kreatif yang mampu membawa lokalitas daerah ke ranah internasional. Lebih jauh, Rektor juga menyatakan dukungan penuh terhadap kerjasama berkelanjutan anatara Universitas Wijaya Kusuma dengan Duta Baca Indonesia.

“Semoga kegiatan ini menjadi tonggak bagi pengembangan literasi yang berorientasi pada budaya, sekaligus memperkuat jejaring antara Universitas Wijaya Kusuma dan Gol A Gong,” tambahnya.

Pada kesempatan itu Gol A Gong menyampaikan teknik menulis kisah inspiratif berbasis konten lokal. ia menyampaikan bahwa konten lokal adalah sumber inspirasi yang tak pernah habis, ibarat mata air yang terus mengalir meski zaman berubah.

Menurutnya, mahasiswa harus berani menggali kisah dari kampung halamannya sendiri: pariwisata, kuliner, dan orang-orang yang menginspirasi yang berpengaruh untuk desa atau kampungnya. Itu adalah salah satu menguatkan jati diri.

Ia juga mengingatkan mahasiswa dan generasi muda agar tidak minder dengan cerita atau tulisan yang berbasis kelokalan. Gol A Gong berharap lahir banyak penulis baru yang berani menjadikan kearifan lokal sebagai pondasi karya.

Pada kesempatan itu Gol A Gong juga membagikan buku sebagai doorprize kepada peserta yang aktif bertanya.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.instagram.com/golagongkreatif?igsh=MXVlZDR5ODlwd3NsdQ==