Admin Oleh Rudi Rustiadi
Selasa, 4 November 2025 — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lima Puluh Kota menggelar kegiatan pelatihan menulis bersama Duta Baca Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di aula dinas ini diikuti oleh puluhan peserta dari kalangan pelajar, guru, dan pegiat literasi. Pelatihan ini bertujuan menggali potensi peserta dalam menulis fiksi mini.
Plt. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lima Puluh Kota, Fary Chofa, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Duta Baca Indonesia di daerahnya. Ia menilai kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan budaya literasi dan semangat menulis di kalangan masyarakat. Fary berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut agar muncul penulis-penulis baru dari Lima Puluh Kota.
Dalam sesi pelatihan, Duta Baca Indonesia membagikan pengalaman, strategi, serta teknik menulis fiksi mini secara menarik dan interaktif. Peserta diajak memahami bagaimana mengemas ide cerita dalam ruang tulisan yang terbatas dalam fiksi mini. Sesi ini juga diwarnai dengan diskusi hangat, latihan menulis cepat, serta pembacaan karya peserta secara langsung.
Duta Baca Indonesia menekankan bahwa menulis fiksi mini bukan hanya soal keterampilan bahasa, melainkan juga kemampuan menyusun akhir cerita yang kuat dan mengejutkan. Ia menyebut bahwa ada tujuh unsur penting yang perlu dipahami penulis fiksi mini.
“Menulis fiksi mini harus memahami tujuh unsur ini, yaitu berpikir minimalis, karakter kuat, satu latar tempat dan waktu, konflik selesai, pilihan kata sesuai, ending mengejutkan, dan cerita tidak bertele-tele,” jelasnya di hadapan peserta.
Para peserta tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan hingga akhir acara. Banyak di antara mereka berhasil menulis premis menarik yang berpotensi dikembangkan menjadi karya fiksi mini utuh. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, menandai berakhirnya pelatihan yang penuh inspirasi dan semangat literasi tersebut.
