Fiksi Mini: Wanita yang Ingin Menghentikan Waktu Karya Gani Annisa

Putri akan menikah seminggu lagi. Namun, bahasa tubuh yang ia tunjukkan seperti orang yang bersiap mati besok. Warna bibirnya tampak senada dengan warna kulitnya yang pucat. Rambut yang biasanya tertata rapi kini terlihat seperti benang kusut. Ia juga terlihat lesu dan lebih sering menghabiskan waktu denganmemandangi jam dinding.

Tidak hanya itu, baru saja ia melakukan hal yang membuat isi kepalaku mendidih. Ia membanting jam dinding yang ada di kamarnya. Aku juga menemukan robekan kalender yang kocar-kacir di lantai. Seolah tidak puas, ia hendak meraih jam dinding yang digantung di ruang keluarga. Beruntung aku berhasil menggagalkannya.

“Aku harus menghentikan waktu. Aku harus mengamankan waktu milikku,” katanya dengan tatapan nanar dan napas tersengal.

Aku seketika melongo. Waktu? Jadi, ia bertindak seperti orang gila (masih) karena waktu? Ah, kukira masalah itu telah teratasi. Lantas kutarik tangan Putri, kemudian kulekatkan di dadanya. Kubiarkan ia merasakan detak waktu yang mengalir di jiwanya.

“Kamu dan waktu akan selalu berjalan beriringan. Jadi, berhentilah melakukan hal bodoh.”

Putri menggeleng kuat sembari menarik tangannya dari cengkeramanku. “Tapi selama ini aku berjalan di dalam sistem waktumu, Bu. Sekarang aku ingin waktu milikku sendiri.”

“Laki-laki itu memiliki segalanya. Kamu akan memiliki banyak waktu bila menikahinya.”

“Seharusnya dari dulu Ibu mengajariku cara menjadi seorang istri, bukannya terus-terusan menyuruhku agar bisa membahagiakanmu saja. Sialnya Ibu tidak pernah bahagia!” seru Putri.

Lalu ia meninggalkanku begitu saja. Lantas dadaku terasa sesak. Apakah ia benar-benar akan melewatkan kesempatan hidup nyaman bersama laki-laki matang dan mapan pilihanku? Padahal bila ia bahagia, aku pun akan bahagia.

Ya Tuhan, apa yang harus kuperbuat? Ah, tentu saja, aku harus merayunya (lagi) seperti biasa. Sama seperti saat aku merayu Putri agar ia mengurungkan niat melanjutkan studi, lalu lebih fokus bekerja, fokus mengumpulkan uang. Meski penuh perdebatan, pada akhirnya ia berada di jalur yang kumau.

Baiklah, detik ini juga, kubawa diriku menuju kamar Putri. Kuketuk pintu kamar yang telah lapuk karena ulah rayap. Melihat beberapa bagian papan pintu yang berlubang, membuatku makin yakin bahwa jalan yang kupilih sudah tepat.

Namun, Putri tidak ada di kamarnya. Bahkan ia tidak ada di balik selimut yang terurai di ranjang. Sontak kuedarkan pandanganku seraya mencari keberadaan anak perempuanku satu-satunya itu. Anak yang kuasuh seorang diri.

Aku tidak menemukannya! Lantas aku kembali ke ruang keluarga. Siapa tahu ia sedari tadi menungguku lengah, dan bersiap membanting jam dinding yang tidak pernah berpindah tempat selama bertahun-tahun.

Tidak ada! Putri tidak ada di sana. Aku pun berlari kecil menuju dapur. Aku menaruh timer di atas kulkas. Siapa tahu benda itu masuk dalam daftar alat petunjuk waktu yang harus ia singkirkan.

Lagi-lagi aku tidak menemukannya. Aku malah menemukan rak-rak beserta sayur-mayur yang seharusnya berada di dalam lemari es, tergeletak serampangan di lantai. Jelas, ini adalah ulah Putri. Ah, jangan-jangan ….

Tiba-tiba hawa dingin menyelusup ke dalam dada, lalu merambat ke seluruh tubuhku. Dengan tangan bergetar, kubuka lemari es. Aku terkejut. Jantungku seolah-olah tercerabut kuat-kuat ketika melihat Putri tengah meringkuk di dalam lemari es.

*) Lampung, 12 Juni 2025

oOo

TENTANG PENULIS: Gani Annisa lahir di Bandung tanggal 4 Juli 1993. Ia pernah bekerja di laboratorium kimia. Sekarang ia fokus menjalani hidupnya sebagai ibu rumah tangga. Di waktu senggang, ia selalu menyempatkan untuk membaca. Karena sering membaca itulah ia tertarik untuk menjadi penulis.

FIKSI MINI hadir setiap minggu mulai Juni 2025. Terbit hari Senin. Kita tahu, fiksi mini sedang trend. Silakan mengirimkan fiksi mini karyamu. Satu lokasi, satu waktu, ada plot twist saat endingnya. Antara 250-500 kata. Silakan kirim fiksi minimu ke gongtravelling@gmail.com, subjek: fiksimini. Sertakan bionarasimu 5 kalimat, foto dirimu, dan ilustrasi yang mendukung. Ada uang ganti pulsa alakadarnya Rp. 100.000,- dari SIP Publishing. Selamat menulis. Jika ingin membaca fiksi mini yang sudah tayang, klik gambar di bawah ini:

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.instagram.com/golagongkreatif?igsh=MXVlZDR5ODlwd3NsdQ==