Hidup memang penuh misteri dan diwarnai dengan keajaiban-keajaiban. Segala sesuatu yang saya kagumi tadinya bejarak, ya, Allah, tiba-tiba semuanya jadi begitu dekat. Ketika aku masih SMA dan jadi pemimpi, keluarga Massardi dari Subang jadi penggerak semangatku. Karya-karya mereka ada di semua media massa berpengaruh. Menggelindinglah waktu dan zaman bergerak. Kini internet menyatukan kami.
Noorca M. Massardi lahir 24 Februari 1954, sembilan tahun di atasku. Noorca adalah seniman. Hal yang aku contoh darinya adalah memasuki dunia kreatif tanpa batas. Jurnalis, organisatoris, menulis novel, puisi, skenario. Dia juga meraih yang muda, melebur, dan beradaptasi. Ada hal yang tidak bisa aku tiru, menulis naskah drama dan jadi presenter TV.

Tentu aku berbeda level dan kualitas dengan Noorca dan istrinya – Rayni N. Massardi, yang juga seniman. Saya dan Tias Tatanka tidak hendak dan tentu tidak akan pernah bisa menyamai prestasi mereka. Tapi menjadi sahabat mereka saja sudah suatu prestasi. Kami sangat senang jika ada seniman yang juga sukses dalam membina dan membangun keluarga (besar).
