Kolaborasi NAD dan Duta Baca Indonesia
Nulis Aja Dulu
Menerbitkan Buku di Nulis Aja Dulu Publishing
Saya hanya bisa geleng-geleng kepala. Di era pandemi Covid-19, ketika orang-orang ribut tentang minat baca atau daya baca orang Indonesia rendah, sekelompok orang yang berkumpul di komunitas literasi, tetap bersemangat menuli, menerbitkan, dan menjualnya. Seperti halnya Komunitas Nulis Aja Dulu, yang kini mulai masuk ke jagat penerbitan. Praktik-praktik menulis di group Facebook membuat para pendirinya …
Tubin, Tema Lomba yang Tidak Biasa
Saya paling takut menulis cerita pendek kemudian di tengah jalan si pembaca menggreutu, “Ah, endingnya udah ketebak!” Jika pembaca (seperti saya) mengulas sebuah cerpen, bagaimana pun subjektivitas mendominasi. Apalagi saya bukan kritikus sastra tetapi pembaca, jadi lebih banyak sok tahunya ketimbang mengerti . Jadi ulasan saya ini – katakanlah lebih pada saling bertukar pengalaman saja. …
Tentang Nama Tokoh dan Setting Lokasi Dalam Cerpen-cerpen 30 Hari Menulis
Saya acungkan jempol kepada Komunitas “Nulis Aja Dulu”, yang dengan brilliant menyodorkan tema “Tubin”. Di Kamus Besar Bahasa Indonesia “tubin” berarti “empat hari ke depan”. Mungkin selama ini kita lebih sering mengatakan “lusa” atau “minggu depan”. Akibatnya justru positif, tema “aneh” itu membuat para peserta “30 Hari Menulis” kreatif dalam menyusun alur cerita. Saya sendiri …
Cerpen Tubin : Kuatkan Logika Cerita dan Latar Belakang Para Tokoh
Cerpen berjudul “Tubin” di 30Hari Menuli -Nulis Aja Dulu plek sesuai dengan tema yang ditentukan panitia, yaitu “Tubin”. Di KBBI “tubin” berarti “empat hari dari sekarang”. Dan itu dijelaskan dua kali oleh si penulis lewat satu tokohnya dalam sekali pertemuan di lokasi ruang tamu rumah tokoh utama, yaitu “aku” : “Saya hanya ingin memastikan saudara …
Tersesat di Hutan, Tersesat di Dunia Nyata
Ketika membacai cerpen-cerpen dengan tema “tersesat di hutan” saya membayangkan akan ada banyak kisah “survivor”. Hanya satu cerpen yang mewakili keinginan saya. Sebetulnya tema “tersesat di hutan” sangat menarik. Tetapi para penulis cerpen “menyerah” dengan tema yang sangat menantang itu. Mereka lebih menyukai menggunakan POV 1 (aku) ketimbang menjadi orang lain di dalam tokoh cerpen. …