Bahasa Senyuman dan Puisi yang Mengikat Cinta Kami

Selepas subuh, Rabu 22 Juli 2020, saya membuka IG. Ada mention dari Lila Ayu Arini – Didiek Ganezh. Mereka mengirim foto saya dan Tias Tatanka sedang tersenyum di suatu tempat di Hong Kong. Lila Ayu membantu kami jadi tour guide. Sekarang Lila menikah dengan Ganezh dan tinggal di Lampung. Terima kasih buat kalian berdua. Segera diberi momongan, ya. Semoga kami bisa ke Lampung – tentu setelah Covid-19 ini berlalu.

Tentang foto kami yang sedang tersenyum ini. Saya dan Tias memang sepakat untuk selalu tersenyum mewarnai hari. Bukan berarti tidak ada masalah. Kata Mamang Sapit – tukang ronda di kampung saya, “Orang yang tidak pernah tersenyum berarti dia tidak punya mulut.”

Sapardi Djoko Damono Menyatukan Cinta Gol A Gong dan Tias Tatanka

Saya lupa, foto ini kapan dan di mana. Seingat saya, setelah Pak Sapardi Djoko Damono memberikan materi, lalu giliran saya. Ada Edi Dimyati juga – saat itu masih wartawan HAI. Bahagia bisa bertemu beliau. Di foto ini senyum maestro memang sangat rendah hati sementara saya begitu sumringah. Teman perempuan di sebelah saya Mbak Hazitanaya.

Saya ceritakan kepada Pak Sapardi, bagaimana ajaibnya puisi “Aku Ingin Mencintaimu” pada kehidupan cinta saya dengan Tias Tatanka. Saya melamar Tias Tatanka dengan menyanyikan lagu “Aku Ingin Mencintaimu” di telepon kantor, Bedeng 2000 Palmerah Utara, Jakarta.

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)