Hotelnya klasik. Cocok buat keluarga. Kerasa juga di sini. Suasananya tidak terkesan sibuk.
Tias Tatanka
Ketemu Totoro di Mandira’s Garden
Apalagi ada atmosfir Studio Gibli di beberapa sudut, membuat jiwa kanak-kanakku meronta ingin difoto. Hahaha. Untunglah kamera anak sulung lebih bagus dari kamera emaknya, jadi nebeng foto-foto narsis.
Kuliner: Empal Gentong Versi Modern
Nikmati pengalaman kuliner khas Cirebon dengan mencicipi empal gentong modern dari Haji Apud. Mulai dari empal santan, empal asem, hingga versi kaleng yang praktis sebagai oleh-oleh—semua tersedia di tiga cabang utama di Cirebon!
Glow in The Dark di Batik Trusmi
Saya sempat mengira ini semacam wahana permainan hantu di dalam mall untuk menarik minat pengunjung. Tapi ternyata ini adalah salah satu produk dari UMKM di Cirebon. Ini Teknologi Cetak Hiasan Kain.
Nasi Rabeg di Hajatan yang Tertunda
Di rumah ngecek undangan. “Iya, hari Minggu, Pah. Sekarang Rabu, kok udah dipasang tendanya,” Tias menunjukkan kartu undangan. Aduh. Ya, sudah. Makan siang di rumah. Masak dulu, ya.
Kebebasan Memilih dan Bertanggung Jawab
Menjadi anak Gol A Gong dan Tias Tatanka. Tanpa berniat membeda-bedakan, aku sangat bersyukur dilahirkan dari mereka karena dengan metode yang digunakan, aku bisa menghargai manusia tanpa menyakiti perasaannya. Mungkin suatu saat nanti jika aku sudah menikah, metode ini akan aku gunakan untuk keluarga kecilku.
Jambu Bol di Halaman Rumah
Kini, Senin 14 April 2025, untuk pertama kalinya saya memetik 2 buah jambu bol; satu untukku dan satu untuk istriku. Saya sangat menikmati buah jambu bol pertama. Enak. Manis. Segar. Alhamdulillah, saya merasa bahagia sekali. Memang belum lebat. Andai lebat, saya ingin seperti Pak Ayo dulu, membagi-bagikan ke tetangga seperti kita membagikan kurma sepulang dari haji.
Lauk Pauk Perdebatan di Meja Makan
Suami mengatakan lebih suka menggunakan momen makan bersama untuk membahas banyak hal. Sedangkan saya lebih suka momen makan bersama digunakan sebagai ajang bertemu dan saling tahu kabar. Dari dua hal itu akhirnya saya menerapkan jalan tengah. Suami masih bisa membicarakan hal-hal penting yang mungkin memunculkan konflik, tapi setelah makan selesai. Jadi momen yang cocok untuk menasehati anak, menegur kesalahan dan memeluk mereka adalah saat kami semua selesai makan.