Di dapur, aku duduk santai bersama rekan kerja sambil bercerita. Seperti biasa, menunggu pengunjung datang. Suasana kedai kopi sore ini tak seramai pagi tadi. Sesekali mataku mengintip ke arah depan, mencari tahu apakah ada pengunjung datang atau tidak. Meskipun ada Anton yang sedang menjaga di depan, aku pun harus siap siaga untuk membantunya.
“Tari, di depan ada yang cari kamu.” Anton menghampiri.
“Siapa?”
Anton diam seribu bahasa membuat aku bingung. Partner kerja yang tiap harinya bersenda gurau denganku, kini dia membisu. Wajahnya tampak masam, ditambahkan lagi dengan rahangnya yang mengeras. Sungguh, aku takut menatapnya.
“Kamu kenapa?” tanyaku lagi.
Anton melenggang pergi tanpa menatapku sama sekali. Aku coba tanya kepada rekan kerja yang lain, berharap mereka mengetahui perubahan sikap Anton. Tapi kenyataannya tak tahu juga.
“Mungkin dia lelah,” sahut salah satu di antara mereka.
Saat keluar dari gerbang tempat kerja, aku tersenyum melihat orang itu. Dia pelanggan setia yang tak pernah absen berkunjung di kedai ini, namanya Agung. Pria itu memberikan sebuah kotak, aku tak tahu isinya apa. Aku terkekeh ketika melihat di sudut gerbang ada beberapa teman kerjaku yang memasang kupingnya. Sudah pasti, mereka kepo dengan apa yang sedang kami bicarakan.
“Martabak ya itu?” tanya salah satu dari rekan kerjaku.
“Aku enggak tahu. Dari segi penampilannya sih iya,” jawabku sambil membuka kotak itu perlahan-lahan.
“Martabak coklat,” ucapku.
Sebelum menyantap martabak, tak lupa aku memanggil Anton yang sedang duduk di depan. Berharap dia bergabung bersama kami. Namun, pria itu menolaknya. Dia tersenyum kecut menatapku.
“Kamu kenapa? Apakah aku ada salah?”
Anton  menggeleng.
“Lalu apa?”
“Aku tak suka martabak,” elak Anton.
Selang beberapa menit, aku bersama teman-temanku menyantap martabak itu dengan nikmat. Mereka bertanya, bagaimana bisa aku dan Agung seakrab ini. Sedangkan yang mereka tahu, aku dan Anton itu sangat dekat. Ibarat sepasang sandal yang tak bisa dipisahkan. Sebagian dari pelanggan, aku dan Anton dikira pacaran. Padahal, tidak.
Beberapa menit sebelum kedai kopi tutup, aku ingin memastikan apakah yang diucapkan teman-temanku itu benar atau tidak. Mereka berasumsi bahwa Anton menyukaiku. Terlihat dari cara dia memperlakukan aku itu beda dengan teman yang lainnya. Sikap manis dia terkadang membuat aku baper.

“Aku tahu kenapa sikap kamu berubah menjadi dingin,” ujarku yang berdiri di samping Anton. “Kamu cemburu?”
“Siapa juga yang cemburu.”
Lagi-lagi, Anton mengelak. Dari matanya saja dia sudah kelihatan berbohong. Aku coba tanya sekali lagi untuk memastikan.
“Salahkah aku mencintaimu?” ucap Anton yang membuat aku diam. “Kamu dengan dia tidak ada hubungan kan?”
Aku diam sejenak kemudian berkata, “Aku ada hubungan sama dia.”
Bibir pria itu mengerucut, terlihat kecewa dengan jawabanku. Sedangkan aku tertawa terkekeh melihatnya. Tidak ada hubungan apa-apa, memangnya boleh saling cemburu?
“Kenapa ketawa?”
“Akhirnya kamu jujur juga. Namanya ‘Agung’. Aku dan dia sepupuan,” ucapku sambil tersenyum.
oOo



Tentang Penulis: Hai, namaku Widia Agustina. Aku lahir di bulan Agustus, tepatnya tanggal 13 tahun 2001. Karya-karyaku sudah ada terbit dalam buku antologi, kurang lebih sekitar 15 buku. Aku juga pernah menjadi top 100 dalam lomba menulis cerpen tingkat internasional yang diadakan komunitas rumah menulis tahun 2020. Jika ingin lebih kenal denganku, silakan follow instagram waaadaaaai atau tulisan_widia13 dan email widiaagustina158@gmail.com.
Ilustrasi gambar

FIKSI MINI hadir setiap minggu mulai Juni 2025. Terbit hari Senin. Kita tahu, fiksi mini sedang trend. Silakan mengirimkan fiksi mini karyamu. Satu lokasi, satu waktu, ada plot twist saat endingnya. Antara 250-500 kata. Silakan kirim fiksi minimu ke gongtravelling@gmail.com, subjek: fiksimini. Sertakan bionarasimu 5 kalimat, foto dirimu, dan ilustrasi yang mendukung. Ada uang ganti pulsa alakadarnya Rp. 100.000,- dari SIP Publishing. Selamat menulis. Jika ingin membaca fiksi mini yang sudah tayang, klik gambar di bawah ini:




 
                     
                    