Ayo Serbu Banten Book Fair 2023

Acara Banten Book Fair 2023, secara resmi telah dibuka sejak Selasa, 16 Mei 2023. Bertempat di gedung DPK Provinsi Banten, Pakupatan, Kota Serang. Pada hari pertama, jumlah pengunjung yang datang, masih terhitung jari. Makanya, ayo serbu Banten Book Fair, biar ramai.

Hari Pertama Banten Book Fair 2023 Masih Sepi Pengunjung mungkin karena masih bersifat Soft Opening, sedangkan pembukaan secara resminya, akan digelar pada Rabu, 17 Mei 2023. Ya, Hari Pertama Banten Book Fair 2023 Masih Sepi Pengunjung. Makanya, anak muda Banten, Ayo Serbu Banten Book Fair 2023 .

Satu Menit Bersama Generasi Z

Duta Baca Indonesia bersama Perpustakaan Nasional RI dan Adaro Energy mempersembahkan Lomba Video Kreatif “Kampanye Literasi”

Buat sobat semua yang ingin berpartisipasi, silakan daftar di https://s.id/lombavideodutabacaindonesia
Dan unduh logo di https://s.id/LogoLombaVideoDutaBacaIndonesia

Talkshow Peranan Pemda dalam Pembangunan Literasi Masyarakat

Talkshow ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman pemerintah daerah tentang pentingnya pembangunan literasi masyarakat dalam meningkatkan daya saing daerah, memberikan penjelasan pelaksanaan kebijakan pembangunan nasional bidang perpustakaan yang terkait dengan pembangunan literasi masyarakat, dan memberikan landasan yang tepat bagi perangkat daerah di bidang perpustakaan dalam menyusun perencanaan program kegiatan yang mendukung pencapaian target kinerja urusan perpustakaan.

Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri bekerja sama dengan Perpustakaan RI menyelenggarakan talkshow dengan tema “Dukungan dan Tantangan Pemerintah Daerah dalam Pembangunan Literasi Daerah”.

Dari Heri ke Gong: Ihwal Duta Baca Indonesia

Saya mengenalnya sebagai Heri. Saat itu, 1977, saya diterima di SMPN 2 Serang. Dia kakak kelas saya satu tahun. Walau tangan kirinya buntung, dia tampak biasa saja. Wajahnya riang dan, kesan saya, agak badung.

Saat saya masuk ke SMAN 1 Serang, tahun 1980, dia juga sudah bersekolah di situ. Saat SMA itulah, sebagai pengurus OSIS, bersama Rahmat Yanto (kemudian menggunakan nama Rys Revolta), saya mengelola Mading (Majalah Dinding) sekolah. Tapi Heri malah membuat mading sendiri di kelasnya.

Selepas SMA Heri diterima kuliah di Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran Bandung. Cukup mengagetkan bagi “siswa sulit diatur” seperti Heri. Satu tahun kemudian, 1983, saya dan Yanto juga ke Bandung. Saya ke Sastra Jepang tapi tidak lolos, sedangkan Yanto diterima di Sastra Perancis. Saya kecewa sekali lalu mendaftar ke IKIP Bandung. Tapi hanya kuliah satu hari saja di sana dan memutuskan kuliah di sebuah sekolah tinggi di bilangan Dago.

error

Enjoy this blog? Please spread the word :)