Kami dijamu di kedai Pempek Ujuk 19 Ilir. Lokasinya berada di jalan Faqih Jalaluddin No.95, di pinggir jalan, tak jauh dari simpang empat Pasar 19 Ilir. Kedainya strategis, persis di seberang halaman Mesjid Agung Sultan Badarudin Jayo Wikramo, Palembang.

Kedai Pempek Ujuk 19 Ilir sederhana, bersih dan ramai dikunjungi pembeli. Saat akan masuk kedai, kita akan menjumpai perangkat pemanggang di depan kedai. Itu digunakan untuk memanggang pempek lenggang. Oh iya jika datang ke sini cobalah pempek lenggang.
Tampilan pempek langgeng unik, jika pempek kapal selam telurnya di dalam, pempek lenggang justru di luar. Tidak seperti pempek biasa, pempek lenggang menang dilapisi oleh telur. Pempek lenggang diwadahi dengan daun pisang, yang dibentuk seperti mangkuk persegi empat. Seperti umumnya, pempek lenggang juga dihidangkan dengan cuko, irisan mentimun, dan ebi.

Terima kasih Pak Amir Sutisna, Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumatra Selatan yang menjamu kami pempek di sini. Kami bersyukur bisa menikmati pempek Ujuk 19 Ilir, rasa pempeknya lembut. Selain itu pempeknya juga fresh karena disajikan dalam keadaan hangat. Terlebih lagi rasa cukonya yang pas dan nikmat.
Cuko merupakan kuah berwarna kehitaman untuk pempek. Cuko terbuat dari rebusan campuran asam cuka aren, gula merah, cabai, dan udang kering. Di kedai Pemepek Ujuk 19 Ilir, cukonya disediakan di meja, jadi kita bebas menyiram pempek dengan cuko semau dan sebanyak yang kita suka.

Harga pemepek di kedai Pempek Ujuk 19 Ilir sangat terjangkau. Kita hanya perlu merogoh kocek Rp. 14.000 untuk pempek lenggang, Rp. 13.000 untuk pempek kapal selam, Rp. 12.000 untuk pempek model, dan Rp. 2.500 untuk pempek kecil beraneka isi, mulai dari isi tahu hingga isi pepaya. Jika dilihat dari daftar menu, di kedai ini hanya menyediakan es jeruk, es teh manis dan air mineral untuk minumannya.

Pempek Ujuk 19 Ilir mesti menjadi salah satu kedai pempek yang wajib dicoba, jika ingin mencicipi kuliner khas Kota Palembang. Sampai kami pulang ke hotel di Graha Kartika Sriwijaya, rasa pempeknya masih berbekas di lidah. Sepertinya saat akan pulang nanti, kami akan datang ke Pempek Ujuk 19 Ilir ini lagi, untuk membeli pempek sebagai oleh-oleh keluarga di rumah.
Rudi Rustiadi




