Puisi Minggu: Mantra Kursi Karya Gol A Gong

Kita seolah kerbau, harus menurut saja. Termasuk ketika pesta demokrasi tiba. Wajah-wajah tersenyum di baliho dan flyer, bahakan dengan simbol agama. Visi dan misi, juga slogan sangat memanjakan kita sebagai rakyat. Apalagi jika calon legislatif itu ganteng dan cantik – itu membius kita. Semuanya berebut kursi.

Tak ada meritokrasi. Orang-orang cakap yang memiliki kapasitas dan kompetensi tak mendapatkan kesempatan untuk berjuang di kursi dewan. Mereka tak memiliki amunisi untuk mengongkosi kampanye. Akhirnya mulut-mulut bau penuh janji palsu menebar pesona demi kursi.

Gol A Gong

Gol A Gong
MULUTKU BAU

Berdiri di layar kaca
wajahku sebelah retak
tak kukenali
dibingkai cahaya neon

mulutku gula berjelaga
setiap senyum di panggung upacara
palsu
palsu

di balik parfum
nafas busukku penuh rahasia
palsu
palsu

Aku memang narsisus
patung emas di galeri
kupoles janji
kuselipkan mantera di baliho
: pilih aku, kau sejahtera!

Kursiku singgasana emas
anggur tak habis diteguk

ibarat komet
hidup menghitung hari
tak selalu ada kamera
tepuk tangan

mulutku manis
sebetulnya bau
karena janji tak pernah
kutepati

Agustus 2025

oOo

Gol A Gong
BERKAH FAJAR

Kupetik fajar
kuremas jadi koin merah
ini sembako untukmu
kau lapar
lapar

Berkah fajar itu rezeki
dititipkan kepadaku
sini, sini!
tangis bayimu butuh susu
si ibu tak mampu
susunya kering
kerontang

Lapar tak bisa bohong
Serahkan urusan negeri kepadaku
minyak goreng tersedia
beras tinggal dicuci
dapur bisa menyala

Lihat, sini!
aku berdiri di panggung
memaggilmu
dengarkan cerita lucu ini
tertawalah
lupakan deritamu

Dengar, dengar itu!
bunyi kendang berdendang
mari menari
menari

Segala jenis mata uang
berserakan di ranjang
desah napas
birahi

Rupiah membeli agamawan
Keping emas membungkam sang hakim
Jabatan diperjualbelikan

Sini, sini
kita berpesta di pasar malam!

*) Agustus 2025

oOo

Gol A Gong
AKU PEMILIK KURSI

Di bilik suara
bulan kujual dalam karung beras
matahari kupotong-potong
menjadi uang receh
hari ini kau makan
masa depan mari kita bermimpi

Setiap hari senyumku tampil
di layar kaca penuh pesona
sini jika kau lapar
ada nasi kotak dengan slogan mulia
ada susu coklat bergambar sapi
pulangnya nanti bawa sajadah
juga amplop berisi rupiah

Percayakan saja nasibmu
kursiku sudah tersedia
manis mulut para peramal
menghidangkannya dalam angka

Statistik adalah ilmu
survey adalah madunya
jangan dibantah
jangan dicaci
: akulah pemilik kursi!

*) Agustus 2025

oOo

Gol A Gong
KURSIKU ROBOH

Di pasar gelap!
aku berebut menawar
demokrasi dijual murah-meriah
: kursi, kursi! Siapa mau beli kursi!

Kubeli kursi!
kutahu empat kakinya rapuh
tak apa untuk waktu lima tahun
kukuatkan dengan roti basi

Kursiku goyang!
tak mampu menopang tubuhku lagi
perutku berisi lautan
mulutku memamah hutan
kotoranku limbah pabrik

Kursiku roboh!
badai datang tak kuundang!

*) Agustus 2025

oOo

Gol A Gong
Mantra Kursi

Kursi kemari kursi, kursi kekuasaan.
Janji ucapkan janji, janji tak perlu ditepati.
Kursi perutku lapar, lapar berakhir di restoran
Rakyat adalah suara, suara bisa dibeli.

Kursi, kursi
kursi
Aku duduk di kursi
Kursi, kursi
kursi
Kau bersimpuh menjilati

*) Agustus 2025

oOo

PUISI MINGGU terbit setiap hari Minggu. Silakan mengirimkan 5 puisi tematik. Sertakan foto diri dan gambar atau foto ilustrasi untuk mempercantik puisi-puisinya. Tulis bio narasi dan pengantar singkat. Kirimkan ke email : gongtravelling@gmail.com. Ada uang pengganti pulsa Rp 300.000,- dari Denny JA Foundation. Sertakan nomor WA dan nomor rekening banknya. Jika ingin melihat puisi-puisinya yang sudah tayang, klik gambar di bawah ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *