Karena aku dan keluarga setiap Sabtu & Minggu libur, maka kami suka mencari-cari tempat wisata alam yang bagus untuk dikunjungi, termasuk wisata glamping. Kebanyakan wisata ini berada di Bogor dan Bandung yang pada hari libur selalu ramai dan macet.
Ternyata setelah mencari-cari info di internet, wisata glamping tidak hanya ada di Bogor dan Bandung. Sejak tahun 2022, telah dibuka wisata glampling di Banten bernama D’Mangku Farm. Wisata ini berkolasi di Jl. Raya Mancak, Angsana, Kec. Mancak, Kabupaten Serang.
Sebagai warga Serang, D’Mangku Farm merupakan alternatif yang menggoda karena jaraknya dari Kota Serang hanya 45 menit. Lebih pendek daripada jarak ke Puncak Bogor yaitu 2,5 jam dan ke Bandung yaitu 4 jam.

Tenda glamping D’Mangku Farm berjumlah 20 dengan 4 tipe sesuai kelengkapan fasilitasnya, yaitu Safari Superior, Geodesic Suites, Safari Suite dan Snail Suite. Semuanya bisa dibooking lewat aplikasi Traveloka atau contact person yang tertera di bio akun instagram D’Mangku Farm. Harga per-malamnya mulai dari 500.000-900.000. Pengunjung juga bisa menyewa tenda dan mendirikan sendiri di area yang sudah disediakan pengelola.
Tidak puas hanya mencari informasi lewat internet, maka aku dan keluargaku memutuskan untuk survey lapangan dulu. Jadi kami tidak langsung menyewa kamar tenda di sana.
Pada hari Sabtu, tanggal 15 Juni 2024 sehabis shalat Ashar jam 15.40 WIB, kami pergi ke D’Mangku Farm dengan mobil. Tidak ada kendala selama perjalanan, namun ketika sampai di Jl. Raya Mancak, terjadi sedikit kemacetan akibat perbaikan jalan. Kami menunggu sekitar 15 menit hingga jalan normal lagi.
Tepat pada pukul 16.45 WIB, akhirnya kami tiba di D’Mangku Farm. Kami memarkir kendaraan kemudian memasuki kawasan lewat pos penjagaan. Di sana kami harus membayar tiket masuk meski tidak menyewa tenda glamping di sana.

Harga tiket masuk untuk hari Senin-Kamis adalah Rp 25.000/orang dan hari Jum’at-Minggu/orang Rp 35.000/orang. Tapi biaya ini tidak termasuk biaya wahana outbond. Jika ingin menikmati wahana tersebut, kami harus menambah biaya sebesar Rp 25.000/orang untuk hari Senin-Kamis dan Rp 35.000/orang untuk Jum’at-Minggu. Wahana outbond yang disediakan adalah flying fox, balance beam, selfie sepeda dan selfie becak.
Kami memutuskan membayar tiket masuk saja karena hanya berniat untuk survey. Setelah membayar, kami pun diizinkan masuk.
Di sana kami disuguhi pemandangan yang indah dan menarik. Di depan kami terdapat hamparan pepohonan hijau dan jenis-jenis tanaman hias lainnya. Lanskap D’Mangku Farm tidak datar, melainkan naik turun sesuai kontur tanah pegunungan. Menurut Presiden Direktur D’Mangku Farm Tubagus Iman Ariyadi dalam sebuah wawancara di artikel, wisata ini berdiri di atas lahan seluas 4 hektar. Di luar kawasan D’Mangku Farm, terdapat banyak bukit berhutan lebat yang menjulang dan belum tereksplor.
Di tengah-tengah kawasan D’Mangku Farm, di antara pepohonan itulah tenda-tenda glamping berdiri dengan berbagai macam tipenya, diselingi pula dengan macam-macam wahana outbond yang tadi sudah disebutkan.

Kami sempat berjalan-jalan melewati jalur paving yang sudah disediakan. Meskipun saat itu sore hari, namun panas matahari masih cukup menyengat. Beruntung angin sepoi-sepoi menyejukkan cukup memadamkan sengatan panas tersebut. Berbeda dengan di Bogor atau Bandung yang pada sore hari udaranya sudah dingin, di Mancak, udara sore masih memiliki suhu yang sedang.
Di sana juga terdapat beberapa orang pengunjung bersama keluarganya datang untuk menginap di tenda glamping maupun mencoba wahana yang tersedia. Namun keberadaan pengunjung tidak terlalu ramai.
Setelah sekitar 15 menit kami berjalan berkeliling, akhirnya kami bosan dan lelah, kemudian memutuskan untuk beristirahat di kafe yang disediakan D’Mangku Farm. Kafe menjual berbagai minuman mulai dari kopi, susu dan teh, hingga berbagai macam makanan mulai dari makanan ringan hingga makanan berat. Harganya juga lumayan terjangkau, yaitu Rp25.000-30.000 untuk minuman dan Rp40.000-Rp 80.000 untuk makanan.

Kemudian setelah puas beristirahat kami pun pulang ke rumah. Sebenarnya wisata D’Mangku Farm cukup menarik untuk wisata terdekat dari kota Serang, namun jika dibandingkan dengan Bogor dan Bandung maka wisata ini masih terasa sederhana. D’Mangku Farm kurang memiliki wahana yang beragam dan kawasannya tidak terlalu luas sehingga pengunjung dapat mudah bosan. Tetapi karena wisata ini masih baru, maka hal ini masih dimaklumi karena masih dapat berkembang lagi.

