Duta Baca Indonesia Masuk Sekolah, Semangat Literasi Menggelora di SMK Widya Praja Ungaran

Oleh Rudi Rustiadi

Duta Baca Indonesia Masuk Sekolah – Gerakan literasi di SMK Widya Praja Ungaran kembali mendapat energi baru dengan hadirnya program Duta Baca Indonesia Masuk Sekolah, Rabu (1/10).

Acara ini dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yang berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Semarang. Acara diisi dengan sesi berbagi kisah inspiratif Duta Baca Indonesia serta pelatihan menulis cerpen populer bagi siswa.

Dwi Erni Bimawati, Wakil Kepala sekolah bidang humas SMK Widya Praja Ungaran, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi atas terpilihnya sekolahnya sebagai tuan rumah kegiatan.

“Kami merasa bangga karena kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menumbuhkan semangat membaca dan menulis di kalangan siswa SMK. Literasi bukan hanya tentang membaca buku, tapi juga melatih kreativitas, berpikir kritis, serta membangun karakter,” ujarnya di hadapan ratusan siswa yang memenuhi aula sekolah.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Semarang, Heru Cahyono menekankan bahwa kegiatan literasi harus dekat dengan dunia anak muda. Keberadaan perpustakaan menjadi sarana pembelajaran sepanjang hayat, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kompetensi diri. Dengan demikian, perpustakaan berkontribusi langsung dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana yang diamanatkan UUD 1945.

“Perpustakaan Kabupaten Semarang berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan perpustakaan, baik dari segi koleksi, layanan, maupun pemanfaatan teknologi informasi. Kami berharap masyarakat semakin menyadari manfaat perpustakaan dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari,” ungkap Heru saat sambutan.

Yuliatri Bunga, Pustakawan Ahli Utama
Perpustakaan Nasional RI dalam sambutannya menegaskan bahwa program Duta Baca Indonesia adalah strategi untuk memperluas gerakan literasi hingga ke sekolah-sekolah.

“Kami ingin setiap siswa Indonesia memiliki akses informasi, motivasi, dan keterampilan untuk membaca serta menulis. Literasi adalah bekal untuk masa depan. Karena itu, kegiatan seperti ini akan terus kami dorong agar bisa menjangkau lebih banyak sekolah di daerah,” tegasnya.

Kegiatan Duta Baca Indonesia Masuk Sekolah di SMK Widya Praja Ungaran menjadi bukti bahwa gerakan literasi dapat tumbuh kuat ketika ada sinergi antara sekolah, pemerintah daerah, dan Perpustakaan Nasional. Yuliatri berharap semangat membaca dan menulis siswa terus tumbuh, sehingga lahir generasi muda yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing.

Pada kesempatan itu Duta Baca Indonesia, Gol A Gong disambut antusias 500-an siswa. Gol A Gong memberikan motivasi dan pengalaman tentang pentingnya membaca dan menulis sebagai bekal para siswa menghadapi masa depan. Sebagai bentuk apresiasi, Gol A Gong membagikan doorprize berupa buku kepada siswa-siswi yang aktif bertanya dan berpartisipasi.

Kegiatan Duta Baca Indonesia Masuk Sekolah di SMK Widya Praja ditutup dengan pelatihan menulis fiksi mini. Sebanyak 70 siswa diajak langsung menggali teori menulis serta mempraktikkan ide dan kreativitas mereka dalam menulis cerita pendek. Sesi ini diharapkan menjadi pengalaman berharga sekaligus pendorong lahirnya penulis muda dari Ungaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *