Esai Bahasa: Ngabuburit

Oleh: Muhzen Den

Dalam bahasa, baik itu bahasa Indonesia maupun bahasa daerah yang lahir dan muncul di kalangan masyarakat pengguna bersifat manasuka. Sebab, masyarakat pengguna merupakan pusat reproduksi lahirnya sebuah bahasa sehingga terus berkembang dan disepakati secara bersama.

Dengan banyaknya pengguna bahasa di lingkungan masyarakat artinya bahasa tersebut berkembang pesat dan lestari. Walaupun berjalannya waktu bahasa yang awalnya digandrungi penggunanya lambat akan terus tergantikan dengan lema atau kosakata baru dalam interaksi bahasa.

Pada bulan Ramadan, ada sebuah kosakata bahkan lema bahasa daerah yang dijadikan tujuan. Setelah kita menahan lapar-haus selama 12 jam penuh, maka menjelang berbuka puasa atau saat matahari tenggelam ke ufuk barat, di situlah ada momen yang dinantikan.

Ya, ngabuburit. Lema dari bahasa daerah terutama Sunda ini jadi ajang momen berkumpul menjelang berbuka puasa. Biasanya, para pengguna bahasa akan saling mengajak untuk berinteraksi di momen tersebut. Misalnya, “Bro, yuk ngabuburit. Mumpung belum magrib!” atau lema ini bisa dijadikan nama kegiatan sebuah perkumpulan untuk menyambut berbuka puasa.

Kata ngabuburit sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Sunda “burit” yang memiliki arti waktu menjelang sore. Secara keseluruhan ngabuburit merupakan singkatan dari “ngalantung ngadagoan burit” yang berarti bersantai-santai menunggu waktu sore.

Namun, ngabuburit lebih cocok disandingkan saat momen bulan Ramadan. Karena secara arti serta fungsi relevan dengan situasi dan kondisi di bulan puasa ini.

Mungkin jika di Pulau Jawa lema ini terdengar popular karena memiliki identitas dari bahasa daerah itu sendiri. Akan tetapi, bagaimana jika momen menyambut berbuka puasa atau berkumpul di sore hari bersama teman-teman atau keluarga bukan di Pulau Jawa atau di pulau lainnya di negeri ini. Sepertinya ada lema baru yang lahir dari bahasa daerah tertentu.

Bisa jadi dari Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, dan Papua punya lema baru dalam menyambut berbuka puasa. Semoga saja.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.instagram.com/golagongkreatif?igsh=MXVlZDR5ODlwd3NsdQ==