Literasi Keluarga: Taman Bermain dan Perpustakaan Rumah Dunia untuk Anak di Halaman Rumah

Itu sebab ketika aku menikah, sudah aku siapkan tanah seluas 200 meter persegi di Kompek Hegar Alam, Kampung Ciloang, Kota Serang. Aku membiarkan istriku membangun rumah impiannya untuk anak-anak kami.

Pertama kai tanah seluas 1000 M2 di belakang rumah berhasil kami bebsakan, Nabila dan Gabriel langsung bermain hujan dan becek-becekan. Iin foto 2001.

Kemudian kami membebaskan tanah di belakang rumah seluas 1000 meter persegi. Dananya aku peroleh dari royalti nove-novelku seperti Balada Si Roy, Pada-Mu Aku Bersimpuh, dan Al Bahri.

Kami mulai membangun peradaban baru; Rumahku Rumah Dunia, Kubangung dengan Kata-kata, 2002-2004

Di halaman belakang itulah kami membangun taman bermain bagi keempat anak kami. Aku tanami pohon mangga, jambu, sirsak, pisang, alpukat, jambu bol, serta tanaman apotek hidup seperti laos, suji, salam, sereh, handeuleum, pandan, jeruk nipis, cincau, kelor, dan binahong.

Di halaman belakang itu juga kami membangun peradaban baru, yaitu perpustakaan bernama Rumah Dunia. Semua koleksi buku kami disimpan di sana. Orang-orang kami persilakan untuk datang bermain dan belajar. Rumah Dunia dalah rumah bagi semua orang yang ingin maju. Semua penalaman dan ilmu yang kami miliki di sasra, jurnalistik, dan film jdi semangat untuk melawan ketidakadilan atau perilaku koruptif para penguasa.

Gol A Gong

golagong

Duta Baca Indonesia 2021-2025 - Penulis 125 buku - Motivator Menulis - Pendiri Rumah Dunia

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

https://www.instagram.com/golagongkreatif?igsh=MXVlZDR5ODlwd3NsdQ==