Tak akan ada lagi penutup percakapan semacam, “Gitu ya, Bu! Tengkyu, Bu. Yuk, yuk, assalaamu’alaikum.”
Selamat mendiami tempat nyaman, Om. Selamat menunggu panggilan memasuki Jannah dengan tenang.
Al Fatihah untuk Abdul Salam bin H Husni. Allahummaghfirlahuu warhamhu wa’aafihi wa’fu’anhu
Obituari
Obituari: Mengenang Sosok Abang
Momen yang paling diingat bagi saya tentang Bang Salam, saat menang lomba video pendek juara 3 se-Kota Serang. Beliau tampak semangat mendorong saya untuk naik ke podium.
Obituari: Kepergianmu Dikenang Abadi Selamanya
Terimakasih banyak om Salam, atas semua ilmu yang telah diberikan kepada aku. Tanpamu, aku tidak akan bisa jadi seorang mahasiswa film. Sekali lagi terimakasih banyak. Semoga kebaikan beliau bisa menjadi jalan menuju pintu surga
Cara Mengucapkan “Turut Berduka Cita” dalam Bahasa Mandarin
Semoga kita tak perlu menggunakan kosa kata di atas untuk mengucapkan kepergian seseorang. Jikapun harus, semoga kita maupun siapapun yang kehilangan diberikan kekuatan dan ketabahan untuk menghadapi hari-hari tanpa candaan dari mereka yang biasanya menghiasi.
Obituari: Hidup Terus Berjalan dan Tuhan Selalu Ada
Bang Salam, di hari kau disalatkan, aku melihat istrimu Dio dan buah hatimu Ozora berdiri di pelataran Masjid, menunggu jamaah lain selesai membacakan doa untukmu. Air Mataku tak bisa kubendung, aku tak bisa berbuat apa-apa, kukecup kening Ozora, anak tampan yang akan meneruskan perjuangan ayahnya di Rumah Dunia.
Obituari: Kesaksian Seorang Sahabat
Kalaupun aku diminta untuk bersaksi, aku tidak sanggup. Aku juga bingung kesaksian atas peristiwa dan kenangan mana yang harus kuceritakan. Tidak ada peristiwa istimewa saat kita bersama. Aku pernah pergi ke laut bersamamu, aku pernah pergi ke hutan, ke bukit, ke pulau juga ke pasar juga bersamamu. Semuanya tidak ada yang istimewa, semuanya sangat istimewa.