Admin Oleh: Zaeni Boli
Bagi penggemar stand-up comedy, nama Rispo pasti tak asing. Bersama Rigen dan Hifdzi, mereka menjelma menjadi trio maut yang menghibur panggung stand-up. Mereka bertiga pun didapuk sebagai MC untuk Stand-Up Comedy musim ke-11.
Yang menarik dan paling dinanti adalah opening atau kata-kata Rispo—bagaimana ia membalut kalimat dengan api perlawanan, tetapi terasa seperti komedi atau sekadar lelucon semata. Mungkin bagi Rispo dan kebanyakan orang Indonesia, puncak tragedi adalah komedi—sesuatu yang sangat bisa relate dengan masyarakat saat ini.
Pernah, dalam sebuah joke atau kata-kata pembuka yang Rispo lempar ke publik, Rosiana Silalahi, seorang presenter TV senior, sampai harus menutup wajahnya—entah karena malu atau karena terlalu lucu untuk didengar.
Salah satu contoh opening Rispo adalah kalimat berikut:
“Kemarin ‘OK gas’, sekarang mana, nih, gas?”
Sebuah pernyataan yang sangat berani dari seorang stand-up comedian. Namun, hal ini bisa dianggap wajar jika melihat garis keturunan Rispo. Nama lengkapnya, Ananta Rispo, memiliki darah keturunan Dipa Nusantara Aidit, pemimpin terakhir Partai Komunis Indonesia.
Kakek Rispo, Murad Aidit, adalah adik kandung dari Dipa Nusantara Aidit—seorang pemimpin partai pada masa Orde Lama yang jejak sejarahnya tidak banyak diketahui karena arah politiknya yang berbeda dengan kebijakan pemerintah hingga saat ini.
Bisa dibilang, Rispo adalah komika cerdas yang mampu bertahan di industri ini lewat kata-kata kritisnya. Ia mampu mengambil momen yang tepat dalam menyikapi kondisi dan situasi negeri ini, lalu membalutnya dengan kata-kata yang mengena di hati masyarakat.
Seperti dalam salah satu contoh kata-katanya di panggung Stand-Up Comedy musim ke-11:
“Makan gratis kurang bergizi, sekarang beli gas harus antre.”
Demikianlah kata-kata Rispo yang menghipnotis penonton malam itu.
